Organisasi bisnis yang tidak melakukan evaluasi kinerja akan kesulitan membuat strategi bisnis.Â
Data kinerja organisasi ibarat dashboard dalam mobil yang berisi matriks, angka dan data yang bertujuan pengemudi dapat memutuskan dengan cepat dan tepat.Â
Apakah harus tambah gas atau rem, mengisi BBN dan melakukan service.
Tanpa memegang data kinerja para manajer perusahaan akan kesulitan melakukan tindakan pada bawahannya, tidak tepat membuat strategi bisnis dan berakibat tujuan organisasi tidak akan tercapai.
Pengertian KPI
Key Performance Indicators (KPI) atau indikator kinerja utama adalah sebuah perangkat untuk mengukur kinerja organisasi baik departemen maupun individu.
Menurut Banerjee dan Buoti (2012), KPI merupakan sebuah ukuran dengan skala kuantitatif (berdasarkan jumlah atau banyaknya) untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menentukan tujuan secara terukur untuk menentukan keputusan dan mencapai target perusahaan.
KPI bertujuan untuk mengetahui skor kinerja dan menentukah langkah perbaikan departemen atau melakukan tindakan kepada karyawan baik yang berprestasi, berada pada rata-rata dan berkinerja buruk.
Jenis-Jenis KPI
KPI dibagi menjadi dua yaitu KPI Finansial (keuangan) dan KPI Non Finansial.
#1. KPI Finansial
KPI yang berkaitan dengan keuangan perusahaan meliputi:
- Pertumbuhan pendapatan dibandingkan tahun sebelumnya
- Persentase biaya operasional perusahaan terhadap pendapatan
- Pertumbuhan laba perusahaan
- Perkembangan aset perusahaan
- Jumlah hutang perusahaan
KPI finansial ini akan menjawab pertumbuhan perusahaan dan efektivitas organisasi.
#2. KPI Non Finansial
KPI ini tidak berhubungan langsung dengan keuangan organisasi bisnis. Misalnya:
- Kepuasan pelanggan dan keluhan pelanggan
- Tingkat loyalitas pelanggan dan kehilangan pelanggan
- Turn over atau jumlah karyawan karyawan
- Persentase market share atau pangsa pasar
- Jumlah produksi dan produk yang laku di pasar