"Don't be afraid to get creative and experiment with your marketing." - Mike Volpe
Demikian saran Mike Volpe, Presiden Topsail Productions akan pentingnya pemasaran  yang kreatif dan selalu melakukan eksperimen.
Dari masa ke masa pemasaran mengalami perubahan. Begitu banyak faktor yang memengaruhi perubahan. Baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, hukum dan lingkungan.
Dari faktor tersebut yang paling dominan mengubah konsep pemasaran adalah faktor sosial budaya yang berbasis konsumen. Dan dalam diri konsumen berisi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kebutuhan dan keinginan konsumen terlihat dari perilaku konsumen. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku konsumen adalah teknologi. Seperti saat ini budaya selfie dan eksis di media sosial merupakan bukti teknologi telah mengubah perilaku konsumen.
#Konsep Pemasaran
Di dalam pemasaran kita mengenal 5 konsep pemasaran:
1. Production Concept
Konsep produksi mengacu bahwa keuntungan diperoleh dengan cara memproduksi sebanyak-banyaknya. Dengan demikian akan menekan biaya produksi. Strategi ini yang diterapkan China dengan cara membuat produk masal (mass product).
Salah satu contoh di Indonesia adalah kolaborasi antara Toyota dan Daihatsu yang memproduksi Rush dan Terios atau Agya dan Ayla. Mesinnya sama namun berbeda karoseri dan merek. Dalam memproduksi mesin dapat menekan biaya, karena diproduksi dalam jumlah besar.
Konsep ini cocok diterapkan pada produk-produk yang sensitif terhadap harga.
2. Product Concept
Dalam konsep produk, perusahaan berorientasi pada kualitas produk agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan menerapkan keunggulan kompetitif (competitive advantages).
Konsep ini efektif diterapkan untuk produk yang tidak sensitif terhadap harga. Biasanya perusahaan akan menyasar segmen premium dan membuat produk yang terbatas. Misalnya mobil BMW dan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
3. Selling Concept
Konsep ini percaya dengan memengaruhi dan membujuk konsumen, maka penjualan akan meningkat. Perusahaan harus aktif dan kreatif membuat promosi dan menerjunkan tim penjualan yang solid.
Menggunakan konsep ini akan berhasil jika produk sudah dikenal oleh konsumen. Tahun 2000-an produk elektronik Electrolux menggunakan konsep ini dengan membuka banyak cabang dan melakukan penjualan dengan cara door to door.
4. Marketing Concept
Konsep pemasaran berseberangan dengan konsep produk. Jika konsep produk fokus pada kualitas produk, maka konsep pemasaran fokus pada kebutuhan dan keinginan konsumen.
Artinya sebelum memproduksi suatu barang, maka perusahaan akan mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan demikian produk akan mudah diterima oleh pasar.
5. Societal Marketing Concept
Konsep pemasaran sosial merupakan penyempurnaan dari konsep pemasaran. Rupa-rupanya memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen tidak cukup, jika berdampak negatif terhadap masyarakat.
Perusahaan dan konsumen sebenarnya mempunyai visi yang sama untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Sehingga muncullah program CSR (Corporate Social Responsibility), perusahaan bertanggung jawab atas sumber daya alam dan masyarakat.
Dalam implementasinya jarang perusahaan hanya menggunakan satu konsep pemasaran, Namun, perusahaan menggabungkan beberapa konsep pemasaran di atas, disesuaikan dengan produk, segmen pasar, harga, distribusi dan kemampuan perusahaan.
Holistic Marketing
Sebagai kelanjutan dari 5 konsep pemasaran, sebaiknya perusahaan menerapkan pemasaran menyeluruh atau di kenal Holistic Marketing.
Holistik Marketing adalah konsep pemasaran secara menyeluruh. Perusahaan berusaha meningkatkan kesadaran konsumen akan kebutuhan dan keinginannya, dan memperoleh informasi yang lengkap.
Holistik Marketing terdirir dari 4 komponen:
1. Relationship Marketing
Pentingnya organisasi bisnis membangun relasi dengan pelanggan, jaringan (networking) dan mitra bisnis. Hubungan yang baik tersebut akan mendapatkan nilai-nilai (values) suatu produk agar para pemangku kepentingan (stake holder) memperoleh manfaat.
2. Integrated Marketing
Integrated Marketing dengan cara menggabungkan aktivitas-aktivitas dan program pemasaran secara menyeluruh untuk menciptakan nilai dan melakukan komunikasi dengan pelanggan. Sasaran komunikasi selain kepada pelanggan juga menyasar jaringan-jaringan yang ada.
3. Internal Marketing
Pada komponen ini organisasi bisnis tidak saja menyiapkan karyawan yang berada di departemen pemasaran. Namun, juga para manajemen senior dan departemen terkait. Memastikan setiap karyawan di semua departemen memahami prinsip pemasaran yang baik.
4. Performance Marketing
Kinerja pemasaran tidak cukup hanya diukur dari volume penjualan. Namun, juga reputasi merek dan kekayaan pelanggan, etika dalam pemasaran, lingkungan pemasaran, aspek hukum dan komunitas yang ada. Artinya perusahaan harus memahami terkait material dan non material perusahaan dan masyarakat.
***
Perkembangan perilaku pelanggan (customer behavior) memaksa organisasi bisnis untuk berubah. Tanpa adanya perubahan manajemen akan sulit bersaing di pasar.
Ke 4 konsep pemasaran akan efektif ketika digabungkan dan diselaraskan dengan pemasaran holistik dengan memberdayakan seluruh karyawan dan para pemangku kepentingan. (KB)
Rujukan:
- Distribusipemasaran.com
- Dictio.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H