Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Analisis "PESTLE", Metode Jitu Menyusun Strategi Bisnis

8 April 2021   08:02 Diperbarui: 9 April 2021   19:14 2199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PESTLE Analysis (Sumber : ictafra)

Organisasi bisnis terkadang terjebak oleh rabun jauh. Ia hanya melihat kelemahan dan persoalan yang dihadapi di dalam organisasi.

Namun, tidak melihat peluang yang ada di pasar. Akibatnya organisasi sibuk mengatasi permasalahan yang tidak berorientasi pada peluang yang ada. Sementara itu ancaman dari luar dapat mengganggu kelangsungan bisnis.

Pengertian PESTLE Analysis

PESTLE Analysis merupakan metode untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan organisasi bisnis yang akan memengaruhi kelangsungan bisnis. Pengaruh yang ada dapat berupa positif dan negatif yang akan berguna untuk menyusun strategi bisnis.

Faktor-faktor itu meliputi Political, Economic, Social, Technological, Legal dan Environmental, jika disingkat menjadi istilah PESTLE. Analisis yang digunakan dari sudut pandang berbagai bidang secara menyeluruh.

Manfaat PESTLE

Tanpa mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan, organisasi bisnis akan kehilangan arah dan tidak mengetahui kondisi bisnis secara objektif. Berikut ini beberapa manfaat dari analisis PESTLE:

  1. Mengetahui ancaman dari luar terhadap organisasi dan dapat mengambil tindakan untuk mengurangi risiko bisnis
  2. Organisasi bisnis mengetahui dan dapat memanfaatkan peluang yang ada
  3. Mengevaluasi posisi bisnis dan potensi yang dapat dikembangkan
  4. Manajemen mengetahui pengaruh lingkungan secara keseluruhan terhadap organisasi bisnis

Tahapan PESTLE Analysis

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Organisasi bisnis dalam melakukan analisis PESTLE sebaiknya melalui beberapa tahapan agar memperoleh identifikasi secara lengkap. Tahapan-tahapan itu adalah:

1. Brainstorm Issues
Tahap pertama yang dilakukan adalah mendiskusikan masalah yang dihadapi organisasi. Namun, fokuskan pada permasalahan di luar organisasi.

2. Identity Issues
Mengidentifikasi semua masalah yang ada secara menyeluruh dan terperinci.

3. Rate Importance
Menyusun tingkat kepentingan dari yang paling berat sampai ringan.

4. Assess Likehood
Menilai kemungkinan yang akan terjadi dan berpengaruh pada bisnis

5. Consider Implications
Tahap terakhir adalah mempertimbangkan implikasinya pada bisnis atas permasalahan yang ada dan membuat konklusi.

Hasil dari kesimpulan merupakan gambaran organisasi secara keseluruhan. Semakin besar pengaruh positif lingkungan akan memacu kinerja perusahaan, sebaliknya pengaruh negatif akan menyulitkan perusahaan untuk berkembang.

PESTLE Analysis (Sumber : ictafra)
PESTLE Analysis (Sumber : ictafra)
Mari kita akan memulai menganalisis lingkungan bisnis dengan metode PESTLE:

1. Political
Faktor politik berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang berdampak pada bisnis. Misalnya kebijakan impor daging sapi, yang akan merugikan para peternak lokal. Atau kebijakan meniadakan bea masuk barang impor, yang menyebabkan volume penjualan produk dalam negeri menurun. 

Situasi politik di suatu negara yang tidak stabil juga menjadi pertimbangan pemilik bisnis, misalnya gejolak politik yang sering terjadi di Filipina dan Myanmar.

2. Economic
Faktor ekonomi yang dapat berpengaruh terhadap bisnis adalah pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan kurs mata uang. Contohnya jika pertumbuhan ekonomi suatu negara bagus, inflasi terkendali dan kurs mata uang stabil maka bisnis secara umum akan berjalan dengan baik. Organisasi bisnis harus mempelajari kecenderungan tersebut untuk menentukan strategi yang tepat.

3.Social
Faktor sosial yang akan memengaruhi suatu bisnis antara lain faktor demografi, tingkat pendapatan, adat istiadat, budaya, norma dan nilai-nilai di mana bisnis berada. Misalnya kontraktor yang biasa menangani proyek di Jabodetabek, mengeluh ketika menangani proyek di suatu daerah karena karakter orang di daerah tersebut malas dan tidak dapat dipercaya. Atau strategi McDonald's di Indonesia dahulu hanya menjual hamburger dan fried chicken, tetapi akhirnya mengikuti budaya setempat dengan menyediakan menu nasi.

4. Technological
Di era digital dan internet saat ini, maka perusahaan harus mampu beradaptasi. Contohnya layanan tol dahulu membayar melalui uang tunai, sekarang diubah dengan kartu elektronik. Atau layanan media Netflix dapat memanfaatkan teknologi televisi dan jaringan internet untuk menonton film tidak harus di bioskop. Begitu pula dampak pandemi, dimanfaatkan aplikasi Zoom Meeting untuk menyediakan layanan meeting atau webinar secara on line.

5. Legal
Faktor legal antara lain undang-undang tenaga kerja, perlindungan konsumen, hak cipta, undang-undang terkait kesehatan dan keselamatan. 

Perusahaan dapat mengantisipasi adanya perubahan undang-undang yang akan berpengaruh pada bisnis. Undang-undang Cipta Kerja akan berdampak positif bagi perusahaan misalnya kemudahan perizinan, insentif fiskal, pengurangan jumlah pesangon, dan sebagainya.

6. Environmental
Environmental atau faktor lingkungan misalnya berkurangnya bahan baku, perubahan iklim, tingkat polusi udara, tanah dan air. Misalnya perusahaan kusen berbahan kayu akan beralih ke aluminium. Atau perusahaan air mineral akan memikirkan ketersediaan air di dalam tanah dengan melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility) dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya agar sumber air tanah tetap tersedia.

***

Setelah menyusun kesimpulan dari analisis tersebut maka langkah terakhir adalah membuat strategi bisnis, sebaiknya dibuat beberapa alternatif dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Misalnya apakah tetap mempertahankan produk yang ada atau melakukan diversifikasi produk. Apakah perlu melakukan ekspansi dan mendirikan pabrik baru. Atau membuka cabang baru untuk mengembangkan pasar. Mengganti mesin yang lama dan menerapkan teknologi yang baru.

Analisis akan lebih efektif jika melibatkan seluruh departemen yang ada. Sehingga akan banyak perspektif dalam menganalisis dan mengidentifikasi lingkungan bisnis.

Rujukan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun