Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inilah 10 Kesalahan Manajer Perusahaan yang Dapat Menghambat Tujuan Berbisnis

3 April 2021   07:56 Diperbarui: 5 April 2021   04:37 2732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pemimpin terbesar belum tentu orang yang melakukan hal-hal besar. Dia adalah orang yang membuat orang melakukan hal-hal besar." -- Ronald Reagan

Salah satu keberhasilan organisasi bisnis, ketika pemimpin di tingkat menengah terdiri dari orang-orang hebat. Para manajer sebagai pemimpin di tingkat menengah akan menjadi pilar-pilar penopang bangunan bisnis.

Mungkin ada organisasi bisnis yang lemah di tingkat manajemen puncak. Namun, jika para manajer dapat menjalankan job description dengan baik, maka mereka ini akan mampu menutupi kelemahan pimpinan.

Organisasi bisnis dengan 4 departemen, misalnya penjualan dan pemasaran, sumber daya manusia, produksi dan keuangan. Berarti akan ada 4 manajer yang membawahi para supervisor dan staf.

Perusahaan akan menemui masalah serius manakala pemimpin puncak dan para manajer tidak menjalankan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan job description dengan baik.

Pemimpin puncak harus pintar merekrut para manajer yang berpengalaman, mempunyai pengetahuan dan keahlian yang cukup, memiliki integritas moral dan kemampuan kepemimpinan.

Karena tugas seorang manajer tidak ringan. Ia harus mampu memimpin tim, dapat mengarahkan anggota, mengawasi, memotivasi dan bekerja sama dengan siapa pun untuk mencapai tujuan perusahaan.

Seorang manajer harus dapat menjembatani keinginan pimpinan perusahaan dengan kemauan para karyawan. Karena pimpinan perusahaan akan menemui kesulitan manakala harus berkomunikasi dengan semua karyawan.

Organisasi yang baik membutuhkan komunikasi. Baik secara vertikal antara atasan-bawahan dan bawahan-atasan. Juga secara horizontal yaitu antar manajer di departemen lain dan rekanan perusahaan.

Para bawahan dan staf membutuhkan teladan dari atasan. Terkadang contoh tindakan atau perbuatan manajer lebih efektif dibandingkan dengan banyaknya kata-kata yang keluar.

Ilustrasi Manajer Perusahaan (Image by a href/pixabay.com)
Ilustrasi Manajer Perusahaan (Image by a href/pixabay.com)
Berikut ini kesalahan-kesalahan manajer yang dapat menghambat organisasi bisnis dalam mencapai tujuan.

#1. Tidak ada rencana kerja

Manajer yang baik semestinya mampu menyusun rencana kerja departemen yang dipimpinnya. Biasanya perusahaan hanya memberikan panduan secara umum mengenai tugas dan tanggung jawabnya. Namun, manajer yang menerjemahkan secara detail dalam bentuk rencana kerja. 

Tanpa rencana kerja akan kehilangan arah dan sulit mencapai kinerja yang baik.

#2. Sistem tidak berjalan

Sistem penting untuk meringankan beban manajer. Dengan sistem manajer tidak perlu pasang telinga dan mata sepanjang jam kerja. Misalnya terlambat absensi dikenakan denda, membuat laporan setiap usai mengerjakan tugas dan sebagainya. 

Adanya sistem akan melatih karyawan bekerja berdasarkan inisiatif bukan perintah semata.

#3. Kurangnya pengawasan

Manajer jangan percaya seratus persen atas kerja karyawan. Namun, manajer hendaknya memberikan pengawasan kepada supervisor dan karyawan. 

Pengawasan sebagai bentuk perhatian kepada bawahan. Sebaliknya karyawan merasa nyaman jika diperhatikan oleh atasan.

#4. Tidak melakukan evaluasi

Evaluasi yang dilakukan manajer bisa harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester, dan tahunan, disesuaikan dengan bisnisnya. Evaluasi dapat berupa kuantitatif dan kualitatif.

Evaluasi kuantitatif untuk menghitung kuantitas kinerja secara terukur, misalnya berapa banyak produksi yang dihasilkan atau berapa volume penjualan. 

Sedangkan evaluasi kualitatif adalah evaluasi berdasarkan kualitas seseorang. Karena tidak terukur manajer bisa membuat evaluasi 360 derajat, dengan menanyakan kepada karyawan pada departemen lain yang menjalin kerja sama.

#5. Tidak ada pengembangan

Karyawan membutuhkan pengembangan diri. Dengan banyaknya karyawan yang ahli akan memudahkan organisasi mencapai tujuan. 

Pengembangan diri bisa melalui pelatihan baik dari dalam perusahaan atau luar perusahaan. Akan lebih baik manajer juga dapat mentransfer pengetahuan kepada tim secara berkala.

#6. Takut mengambil keputusan

Pengambilan keputusan merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki manajer. Pengambilan keputusan memerlukan analisis dan pemahaman nalar suatu permasalahan atau kejadian, agar keputusan tidak salah. Pengambilan keputusan membutuhkan latihan dan keberanian seorang manajer.

#7. Tidak membangun tim

Tim yang solid akan mempermudah manajer mengeksekusi program-program yang telah dibuat. Langkah yang perlu diambil oleh manajer adalah membangun kepercayaan kepada bawahan. Membangun kedekatan dan menjadi bagian dari tim.

#8. Sukar menerima masukan

Terkadang manajer merasa lebih senior dan ahli. Namun, ia sebaiknya bersedia menerima masukan-masukan dari karyawan. 

Sebagai karyawan akan merasa dihargai karena masukan yang diberikan dapat diterima manajer. Semakin banyak masukan akan semakin banyak ide-ide untuk kemajuan organisasi.

#9. Tidak memberikan delegasi

Sehebat apa pun manajer tidak lantas semua ditangani sendiri. Memberikan delegasi kepada staf akan meringankan tugasnya. 

Manajer dapat fokus pada pekerjaan yang lebih besar. Sedangkan bagi karyawan akan merasa diakui kemampuannya dan sebagai ajang untuk berlatih.

#10. Tidak ada penghargaan

Guna memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi, menjadi lebih baik manajer membuat program reward and punishment. Agar karyawan berprestasi bekerja lebih baik dan karyawan yang belum berprestasi dapat termotivasi. 

Penghargaan tidak semata-mata berupa materi, tetapi bisa non materi misalnya promosi jabatan atau dikirim mengikuti pelatihan.

***

Manajer menjadi salah satu penentu keberhasilan organisasi bisnis. Ia harus mau belajar secara terus menerus dan menjalin komunikasi yang efektif baik kepada atasan maupun bawahan.

Keberhasilan manajer ketika dapat menciptakan tim yang solid, mengembangkan keahlian, pengetahuan dan sikap, serta dapat mencetak pemimpin-pemimpin baru. (KB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun