Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Manfaatkan DP Nol Rupiah dan Bebas PPN, Simak 6 Kiat Berikut Sebelum Beli Rumah!

26 Maret 2021   08:28 Diperbarui: 26 Maret 2021   11:13 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah baru-baru ini memberikan stimulus di sektor properti. Bank Indonesia memberikan kebijakan Down Payment (DP) pembelian rumah atau apartemen nol persen. Disusul dengan Menteri Keuangan yang membuat gebrakan PPN ditanggung pemerintah alias gratis.

Dua kebijakan itu bertujuan untuk menggairahkan bisnis properti, mengingat kontribusinya cukup signifikan terhadap perekonomian nasional yaitu sebesar 13%. Namun, sejak pandemi Covid-19 sektor properti mencatatkan pertumbuhan negatif 2%.

Kebijakan langka itu disambut cukup antusias oleh masyarakat kelas menengah atas. Menurut Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Totok Lusida ada pengembang yang omzetnya meningkat tiga kali lipat dari Rp 100 miliar menjadi Rp 300 miliar. Walaupun dia mengakui belum menghitung penjualan rata-rata per bulannya untuk semua pengembang.

Kebijakan itu paling tidak menumbuhkan optimisme para pelaku bisnis properti yang sempat tertidur selama satu tahun terakhir. Bagi masyarakat berpenghasilan menengah atas menjadi momentum untuk berinvestasi.

Berikut keuntungan membeli properti saat program DP nol rupiah dan bebas PPN:

  1. Harga Spesial
    Di dalam bisnis properti tetap berlaku hukum permintaan dan penawaran. Ketika pandemi praktis permintaan menurun sedangkan penawaran cenderung meningkat (over supply). Di sini banyak pengembang yang menurunkan harganya atau dengan cara menambah diskon. Jika Anda membeli saat ini maka akan mendapatkan harga spesial.

  2. DP Nol Rupiah
    Sesuai ketentuan dari Bank Indonesia sebelumnya DP yang diberikan debitur adalah 10%. Namun, dengan adanya program tersebut maka akan menghemat dana 10%. Misalnya harga rumah Rp 500 juta seharusnya menyediakan untuk uang muka Rp 50 juta. Adanya program ini maka cukup memberikan uang tanda jadi sebesar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta, sesuai dengan ketentuan dari pihak pengembang.

    Namun, perhitungan tersebut belum termasuk membayar BPHTB sekitar Rp 19 juta dan biaya proses KPR kurang lebih Rp 18 juta. Walau pun ada beberapa pengembang yang membuat gimmick dengan memberikan subsidi BPHTB dan Biaya Proses KPR.

  3. Bebas PPN
    Peraturan Menteri Keuangan mensyaratkan harga rumah atau apartemen hingga Rp 2 miliar, diberikan bebas PPN atau PPN ditanggung pemerintah. Jika rumah seharga Rp 500 juta maka PPN yang ditanggung pemerintah sebesar Rp 45 juta. Perhitungannya adalah (Rp 500 juta + Rp 3 juta) : 1.1 x 10%.

    Biasanya pengembang akan memberikan refund "pengembalian" dana kepada konsumen setelah satu tahun. Mengacu PMK bahwa peserta program tidak boleh menjual rumah selama satu tahun sejak serah terima bangunan. Program ini hanya berlaku untuk pembelian rumah ready stock "siap huni".

    Keuntungan yang berlipat membeli rumah sekarang ini, jangan sampai membabi-buta dan asal membeli tanpa pertimbangan yang matang. 

Berikut ini setidaknya ada 6 kiat membeli rumah:

#1. Reputasi Pengembang

Perhatikan reputasi pengembang, proyek-proyek apa saja yang telah di bangun. Jika pengembang baru dapat mengecek keanggotaan di REI. Siapa pimpinan di perusahaan tersebut. Juga dapat mencari tahun legalitas tanah di BPN (Badan Pertanahan Nasional).

#2. Lokasi Properti

Apakah lokasi tersebut berada di kawasan yang sedang bertumbuh? Yang didukung dengan munculnya pembangunan infrastruktur jalan atau fasilitas pendukung misalnya sekolah, pusat perbelanjaan dan lain-lain.

#3. Bebas Banjir dan Aman

Pastikan lokasi perumahan tidak banjir dengan melakukan survei pada waktu hujan, mencari informasi di media atau menanyakan warga yang bertempat tinggal di lingkungan itu. Termasuk mencari tahu apakah perumahan relatif aman dari pencurian tidak.

#4. Fasilitas

Fasilitas dapat dibagi dua internal dan eksternal. Fasilitas di dalam perumahan minimal ada rumah ibadah, pusat kebugaran, area bermain mini market untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan fasilitas di luar perumahan paling tidak ada rumah sakit, pusat perbelanjaan, sarana transportasi dan sekolah hingga menengah atas.

#5. Akses

Akses jalan merupakan salah satu faktor yang tidak kalah penting. Adanya beberapa akses jalan akan memudahkan dalam mobilitas. Karena menjadi alternatif jika di titik tertentu terjadi kemacetan. Minimnya akses akan mengunci sehingga tidak bebas untuk bergerak.

#6. Desain Bangunan

Pertimbangan yang terakhir adalah desain bangunan. Apakah pencahayaan cukup? Sirkulasi udara bagus dan tinggi plafon yang cukup supaya tidak panas. Juga perlu diperhatikan spesifikasi bangunan yang tentunya disesuaikan dengan harga rumah.

***

Bagi Anda yang ingin memanfaatkan momentum ini, ada baiknya persiapkan dari sekarang dengan berdiskusi bersama keluarga. Mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pilihan properti yang akan diambil. Jangan sampai salah pilih dan sesal kemudian.

Rujukan: www.industry.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun