Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengkritik Bukan Berarti Membenci

23 Februari 2021   08:35 Diperbarui: 27 Februari 2021   09:47 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Business photo created by yanalya - www.freepik.com

Hal inilah yang menyebabkan mereka terus melakukan aksinya, mungkin dia berpikir toh selama ini aman-aman saja.

Lantas bagaimana caranya melakukan kritik tanpa berurusan dengan polisi? Sebelum kita mengetahuinya terlebih dahulu kita memahami pengertian kritik.

Pengertian Kritik

Menurut kata dasarnya kritik berasal dari bahasa Yunani "clitikos" yang berarti "yang membedakan".

Kata tersebut diturunkan dari bahasa Yunani Kuno "krites" yang berarti orang yang memberikan pendapat beralasan atau analisis, pertimbangan nilai, interpretasi atau pengamatan.

Sedangkan kritik menurut terjemahan KBBI adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya.

Dari pengertian kritik di atas apabila dihubungkan dengan UU ITE maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kritik yang disampaikan tidak melanggar UU ITE.

#1. Kritik Berdasarkan Data dan Fakta

Di dalam memberikan sebuah kritik jangan asal menyampaikan dan tidak berdasarkan data dan fakta, terhadap hal demikian dapat menjurus kepada fitnah.

Sebelum memberikan kritik carilah informasi dan data yang akurat dan kredibel dari berbagai sumber. Kemudian lakukan analisis dan pengamatan yang mendalam.

#2. Kritik Harus Bernilai

Usahakan kritik itu berbobot, bukan hal-hal sepele dan bersifat subjektif. Tidak berkaitan dengan sesuatu yang bersifat pribadi dan menjurus kepada pencemaran nama baik.

Kritik tidak untuk menyerang seseorang atau lembaga tertentu, namun bertujuan untuk kebaikan dan memberikan solusi.

#3. Kritik dengan Bahasa Santun

Untuk menghindari salah persepsi dan mengarah kepada permusuhan, maka sebaiknya gunakan bahasa yang santun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun