Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Skenario Jika AHY Tidak Mundur dari TNI

11 Februari 2021   07:28 Diperbarui: 11 Februari 2021   07:30 8156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHY-Prabowo-Sandi (Sumber Kompas.com/MAULANA MAHARDHIKA)

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) putra sulung Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengundurkan diri sebagai prajurit TNI September 2016 dengan pangkat terakhir Mayor Infanteri.

Pengunduran diri itu terkait dengan pencalonan dirinya sebagai  calon gubernur dalam gelaran Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.

AHY berpasangan dengan Sylviana Murni menantang duet Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Namun AHY harus meninggalkan arena karena kalah dalam pemilihan putaran pertama. AHY-Sylvi hanya memperoleh 17.07% suara, sementara Anies-Sandi 39,95 suara dan Ahok-Djarot 42,99% suara. Pada putaran ke dua walaupun unggul, Ahok-Djarot dikalahkan Anies-Sandi.

Menyayangkan AHY Mundur dari TNI

Banyak pihak yang menyayangkan AHY mundur dari prajurit TNI. Panglima TNI waktu itu, Gatot Nurmantyo memberikan penjelasan bahwa AHY sejak SMA Taruna Nusantara mendapat peringkat 1 kemudian di Akademi Militer memperoleh bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan terbaik.

Dari segi mental, fisik dan intelektual, ketiganya ada pada dirinya, sebenarnya AHY sudah dipersiapkan sebagai calon pemimpin masa depan di TNI.

Ia mempunyai 3 gelar master yakni dari Nanyang Technological University (Singapura), Harvard University dan Webster University (Amerika Serikat).

"Saya menyayangkan. Saya sudah siapkan sebagai kader. Lihat kadernya pilih berpolitik, berat tapi itu hak pribadi. Yang lainnya pasti nanti ada lagi," imbuh Gatot.

Sejumlah warga net menduga keputusan AHY tidak lepas dari keinginan orang tuanya, agar AHY segera meneruskan dinasti Ayahnya. Tetapi pendapat itu dibantah.

"Tidak ada orang tua yang korbankan anaknya. Saya memilih menjadi taruna militer pilihan sendiri. Tahun 2016 ini, tentu sudah semakin dewasa dengan kepribadian dan karakter yang kokoh. Tidak ada yang bisa memaksa saya, orang tua saya tidak pernah memaksa saya memilih jalan yang tidak saya kehendaki," tegas AHY.

Alasan yang agak berbeda di rilis dari situs mediahoki.net, bahwa AHY keluar dari TNI disebabkan karena cedera syaraf terjepit (HNP) pada tulang bahu.

Cedera ini menyebabkan AHY terganggu pada waktu berlari. Apabila AHY terus berkarier di TNI maka diramalkan pangkatnya akan mentok sampai Kolonel, benarkah demikian? Wallahualam.

Dengan pertimbangan tersebut maka AHY mengambil keputusan untuk putar haluan dan memilih jalur dunia politik. Bagi dirinya terjun ke politik untuk kepentingan rakyat.

Pencapaian Tidak Sebanding dengan Pertaruhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun