Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mau Tahu 6 Kriteria Ide dalam Menulis Opini? (1)

22 Januari 2021   08:06 Diperbarui: 25 Januari 2021   07:26 1747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital sekarang ini banyak sekali opini bertebaran di dunia maya. Terkadang susah membedakan mana yang benar, di situlah dibutuhkan artikel opini yang mencerahkan.

Sebelum membahas cara menulis artikel opini ada baiknya kita mengetahui pengertian opini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, opini di terjemahkan sebagai pendapat, pikiran atau pendirian.

Sedangkan pendapat diterjemahkan sebagai pikiran, anggapan, buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (seperti orang, peristiwa). Menulis opini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca.

Tulisan opini dapat memunculkan ide baru terhadap suatu kejadian dan adanya sikap keberpihakan apakah setuju atau tidak setuju terhadap peristiwa itu atau tidak ada yang bersifat netral.

Ide yang baru menjadikan tulisan opini menarik. Ide menurut KBBI adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran. Rancangan itu dituangkan dalam tulisan yang menarik agar dapat dinikmati pembaca.

Penulis harus dapat menangkap ide yang menarik dan mengembangkannya. Berikut setidaknya ada 6 kriteria ide menarik :

dokpri
dokpri

1. Menyangkut Kepentingan Publik

Menyangkut kepentingan publik adalah isu yang menjadi harapan dan perhatian masyarakat, baik lingkup daerah maupun nasional.

Misalnya : Tudingan aksi blusukan Mensos Risma sebagai suatu pencitraan.

2. Sesuatu yang Penting Diketahui Masyarakat

Sesuatu yang penting diketahui masyarakat karena hal ini akan berdampak pada kehidupan masyarakat. Misalnya : Undang-undang Cipta Kerja yang banyak mengurangi hak-hak buruh

3. Menjelaskan Fenomena atau Kontroversi

Kontroversi acap kali membingungkan masyarakat, tugas penulis untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat agar dapat memahami suatu persoalan.

Misalnya : Vaksin Korona berisiko bagi pemakainya

4. Mendorong Ide atau Pendekatan Baru atas Permasalahan

Terkadang permasalahan tidak mendapatkan solusi karena pendekatannya salah, di sini diperlukan gagasan baru. Misalnya : Solusi banjir di Jakarta, apakah bisa hanya diselesaikan oleh warga ibu kota saja?

5. Dukungan atau Kritik Terhadap Suatu Peristiwa

Berbagai fenomena, peristiwa dan kebijakan pemerintah dapat menimbulkan pro dan kontra bagi masyarakat. Artikel opini bisa memberikan pandangan apakah mendukung atau mengkritik peristiwa atau kebijakan pemerintah dengan argumentasi yang di dukung dengan data-data yang akurat. 

Misalnya : Pembangunan Plaza di Monas telah mengorbankan 190 pohon.

6. Memaparkan Sisi Kemanusiaan

Memaparkan Sisi Kemanusiaan dari suatu peristiwa ke dalam tulisan menjadi menarik agar masyarakat dapat memahami persoalan yang sesungguhnya. 

Misalnya: Peristiwa tahun 2017 ada seorang ibu di Garut Jawa Barat bernama Siti Rokayah di gugut sebesar Rp 1.8 Miliar oleh anak kandungnya sendiri karena ibunda berhutang pada anaknya itu sebesar Rp 20 juta pada 2001.

***

Peristiwa atau kejadian yang termasuk dalam enam kriteria tersebut dapat digunakan sebagai ide untuk menulis artikel. Usahakan ide yang disampaikan adalah baru.

Ide yang baru menjadi pengetahuan baru bagi pembaca. Apalagi dalam berargumentasi di dukung dengan data-data yang dapat dipertanggung jawabkan.

Pada akhirnya penulis yang membuat artikel secara konsisten dengan pendapat-pendapat yang khas akan mengukuhkan personal branding penulis. (bersambung)

Rujukan:

Kelas Menulis "Opini: Menembus Meja Redaksi" oleh Tempo Institute

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun