Perubahan sub budaya itu terjadi karena kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, ditandai dengan meningkatnya penggunaan smarphone dan akses internet. Banyaknya aktivitas media sosial telah turut mengubah proses bisnis.
Demikian juga hadirnya generasi Milenial di era reformasi dapat menggeser dominasi para orang tua yang sebelumnya menjadi penentu keputusan pembelian.
Pengaruh dari emansipasi wanita yang dicetuskan oleh RA Kartini pada masa penjajahan telah menuai hasil, terbukti banyak tokoh wanita menduduki posisi penting mulai dari direktur, komisaris, kepala daerah, menteri, anggota DPR bahkan Presiden. Singkatnya kaum Hawa mempunyai posisi yang cukup strategis.
Gambar sub budaya dari Marketing for Competitiveness terdiri dari:
#1. Youth 'Anak Muda'
Meningkatnya jumlah Generasi Muda mulai berani menantang Senior 'Generasi Tua' yang populasinya mulai menurun. Generasi Muda atau yang biasa dikenal Generasi Milenial lebih pintar, mereka ini para lulusan pendidikan tinggi.
Karena kepintarannya dapat mengarahkan pikiran dan melakukan, karena terbiasa dengan rasa dan tanggapan (sense & respond). Berbeda dengan Generasi Tua "Baby Boomers" yang cenderung memerintah dan mengendalikan.
Generasi Milenial adalah anak-anak muda yang dinamis, dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan eksternal yang begitu cepat.
#2. Women 'Kaum Perempuan'
Di dalam lingkup keluarga peran perempuan begitu menonjol, khususnya keputusan-keputusan keluarga dalam membeli barang dan memilih layanan.
Menurut laporan yang di rilis oleh EIU dengan tajuk "Konsumen Perempuan di Asia tahun 2014" menunjukkan bahwa 67% wanita Asia mempunyai rekening bank, dan 48% mempunyai kartu kredit.
Sebagian besar bertanggung jawab atas anggaran rumah tangga, pakaian dan aksesoris dan kebutuhan anak. Mereka juga berperan dalam membuat keputusan atas pembelian barang elektronik dan travelling.
Di lingkup ruang publik kaum wanita juga banyak terlibat dalam pembentukan opini, sebagai testimoni atas produk/layanan dan aktivitas promosi melalui sosial media khususnya dari mulut ke mulut. Dengan demikian perempuan mempunyai peranan penting dalam mengelola pasar (managing the market).