Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ayam dan Telur, Makanan Lezat Sejuta Umat

15 Desember 2020   07:28 Diperbarui: 15 Desember 2020   22:06 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Berternak Ayam (© Shutterstock.com/Visun Khankasem)

Saya teringat waktu kecil tinggal di kampung, yang namanya makan daging ayam, adalah sesuatu banget, merupakan hal yang istimewa. 

Kala itu di kampung jarang ditemukan warung makan yang menjual daging ayam, begitu pula di pasar belum ada yang menjajakan potongan daging ayam. Praktis kalau ingin makan daging ayam harus menyembelih terlebih dahulu.

Rata-rata keluarga di kampung beternak ayam, baik untuk pedaging atau diambil telurnya. Karena lahannya luas sehingga memungkinkan untuk itu. Beda dengan di kota yang lahannya terbatas.

Ayam dan telur itu dapat dijual ke pasaran atau dikonsumsi sendiri. Biasanya kalau ada hari istimewa atau kedatangan tamu agung baru menyembelih ayam.

Jadi bisa dikatakan makan daging ayam sangat jarang karena menunggu hari istimewa. Atau mengharap diundang tetangga yang melakukan kenduri atau hajatan.

Eksekusi Ayam

Ilustrasi Sembelih Ayam (YouTube/wajibbaca.com)
Ilustrasi Sembelih Ayam (YouTube/wajibbaca.com)

Dalam melakukan potong ayam, keluarga kami akan membagi tugas. Yang melakukan eksekusi adalah Ayah atau Kakak, saya sendiri tidak tega dan hanya membantu memegangi ayam.

Sedangkan Ibu bagian merebus ayam dan anak-anak mencabuti bulu-bulu sampai bersih. Dilanjutkan ibu yang memasak, jadi tugas Ibu yang paling banyak dalam proses pemotongan sampai siap di hidangkan. Favorit keluarga kami adalah olahan ayam goreng dan opor.

Ada yang unik dari ritual pemotongan ayam ini, masing-masing anak boleh memilih bagian ayam misalnya paha, dada, kepala, ampela dan sebagainya pada waktu proses memasak. Namun ada yang tidak boleh di pilih yaitu bagian pygostyle atau pantat ‘brutu’ ayam karena menjadi jatah Ayah.

Tradisi Jawa yang masih berupa mitos itu beralasan agar anak-anak tidak kecewa di kemudian hari, karena “brutu” posisinya di belakang. Padahal bagian ini walaupun terkesan menjijikkan, tetapi gurih karena banyak mengandung lemak.

Beternak Ayam

Ilustrasi Berternak Ayam (© Shutterstock.com/Visun Khankasem)
Ilustrasi Berternak Ayam (© Shutterstock.com/Visun Khankasem)

Setelah pensiun Ayah memulai usaha baru yaitu berternak ayam petelur. Ibu yang bertugas membersihkan kandang dan memberikan makanan/minuman ayam. Sedangkan saya membantu belanja makanan ayam dan terkadang memberikan makanan/minuman.

Setiap hari kami panen telur dan menjual ke distributor atau melayani penjualan secara ritel dari tetangga. Sewaktu panen ada saja telur yang retak dan di goreng menjadi konsumsi keluarga.

Anehnya walaupun punya peternakan ayam, sampai sekarang tidak bosan-bosannya makan telur. Bahkan menjadi makanan alternatif dikala situasi darurat. Karena telur praktis untuk di masak.

Telur Menjadi Makanan Alternatif

Istri selalu punya persediaan telur di kulkas. Ada 3 macam telur yaitu telur asin, telur ayam kampung dan telur ayam ras. Dari persediaan tiga jenis telur itu dapat di masak secara bervariasi dan bergantian.

Misalnya telur asin selain dimakan langsung, bisa juga sebagai masakan yaitu tumis bayam telur asin. Telur ayam kampung cukup direbus untuk sarapan. Sedangkan telur ayam ras, bisa di goreng dadar, ceplok atau campuran mi rebus.

Stok Daging Ayam

Istri juga menyiapkan daging ayam dengan cara di bumbui dan di ungkep serta di masukkan ke dalam kotak plastik. Kemudian di simpan dalam freezer, dan sewaktu-waktu dapat di masak.

Ayam kampung juga menjadi favorit keluarga, biasanya dijadikan opor ayam, ditaburi bawang merah goreng dan dimakan dengan sambal.

Favorit lainnya adalah masakan ayam goreng bumbu serundeng. Ayam dibumbui, dicampur parutan kelapa, di ungkep lalu digoreng. Lebih lengkap di makan bersama sambal dan lalap. Apabila makan di luar biasanya anak-anak memilih steak ayam.

Steak Ayam (Dapurkobe.co.id)
Steak Ayam (Dapurkobe.co.id)

Berikut beberapa kelebihan daging ayam dan telur :

#1. Makanan Mudah dan Murah

Saat ini daging ayam dan telur mudah ditemukan baik di pasar tradisional maupun pasar modern. Dari sisi harga juga cukup terjangkau dibandingkan dengan harga daging sapi atau daging kambing.

Mudah pengolahannya tidak harus perempuan yang ahli masak namun laki-laki juga dapat melakukan. Mulai dari telur rebus, dadar telur/omelet dan campuran mi rebus. Sedangkan daging ayam yang paling mudah dengan cara di goreng.

#2. Makanan Bergizi

Daging ayam merupakan makanan yang mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi. Antara lain protein yang berfungsi untuk pembentukan tulang, darah, otot dan memperbaiki jaringan tubuh.

Lemak total dan lemak jenuh yang berguna sebagai sumber energi dan bahan utama pembentuk hormon, membantu menyerap Vitamin A,D dan E, membuat tubuh hangat dan melindungi organ tubuh.

Sedangkan telur banyak mengandung vitamin B2 yang baik untuk pertumbuhan, penglihatan, metabolisme energi, sistem saraf yang sehat dan perkembangan sel darah merah.

Telur juga berisi kandungan Vitamin D, yang berguna untuk pemeliharaan tulang dan gigi, penyerapan kalsium, kekebalan tubuh dan pemeliharaan fungsi otot.

#3. Makanan Fleksibel

Daging ayam dan telur merupakan jenis makanan yang fleksibel. Dapat di makan untuk sarapan, makan siang atau makan malam. Selain itu juga di gunakan sebagai menu utama, namun juga cocok untuk menu tambahan.

Daging ayam dan telur juga tidak harus di gunakan sebagai lauk, tetapi dimakan begitu saja atau di gado, juga tidak kalah nikmat. Ia juga praktis dibawa untuk bekal makan di kantor atau dalam perjalanan.

***

Daging ayam dan telur menjadi makanan dari masa ke masa, sejak orde lama sampai era reformasi. Di konsumsi anak-anak kecil sampai usia lanjut usia, disukai para cucu, orang tuanya sampai kakek/nenek.

Daging ayam dan telur dapat ditemukan di rumah sederhana hingga rumah mewah. Orang berpenghasilan rendah sampai konglomerat. Ia di konsumsi oleh anak-anak SD Inpres sampai perguruan tinggi favorit.

Ia juga tidak membeda-bedakan SARA, semua orang bisa makan karena tergolong makanan halal. Ia mudah di temukan di Warung Tegal pinggir jalan, namun juga hadir di rumah makan mewah hotel bintang lima. 

Pokoknya daging ayam dan telur merupakan makanan sejuta umat.

* Terima kasih Admin hari ini 15 Desember 2020, telah memberikan Centang Biru.

Rujukan: 

1. www.sehatq.com

2. health.kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun