Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Agar Tidak Telat Move On, Persiapkan Resolusi 2021 dari Sekarang

13 Desember 2020   11:58 Diperbarui: 14 Desember 2020   04:29 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Vlada Karpovich dari Pexels 

Kurang dari 3 pekan kita akan memasuki tahun baru 2021. Manakala keadaan ekonomi normal, peristiwa tahun baru menjadi harapan baru setelah melakukan pencapaian-pencapaian tahun sebelumnya.

Namun bagaimana dengan kondisi saat ini yang masih menghadapi persoalan kesehatan dan ekonomi, akibat pandemi Covid-19. Tahun 2020 yang akan ditinggalkan membawa kenangan kelabu, sejak Corona masuk Indonesia pada bulan Maret lalu.

Bahkan sampai memasuki bulan ke-10 belum ada tanda-tanda virus Covid-19 berakhir. Sementara banyak perusahaan yang nafasnya Senin-Kamis karena pendapatan menurun drastis yang berujung melakukan PHK.

Sebagai dampak kebijakan perusahaan tersebut banyak karyawan yang banting setir dari profesinya dan mencoba menekuni usaha rumahan demi mempertahankan hidup. Ada seorang dokter yang alih profesi menjadi penjual donat atau seorang pilot yang harus berjualan mi ayam.

Banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan, mencari jalan keluar dengan memulai usaha baru, walaupun tantangan yang dihadapi tidak mudah.

Resolusi Tahun 2021

Tahun baru biasanya akan membuat resolusi, apa saja keinginan yang akan diraih dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan.

Lantas bagaimanakah sikap kita menghadapi tahun depan yang penuh misteri, ditengah-tengah wabah pandemi yang belum juga usai.

Saya teringat kisah perjuangan para tenaga pemasaran dalam suatu perusahaan. Kisah itu diawali oleh suatu perusahaan sepatu yang akan melakukan ekspansi di benua Afrika.

Bos perusahaan membagi dua tim A dan B, untuk melakukan survei mengenai peluang bisnis sepatu di Benua Hitam tersebut. 

Singkat cerita setelah melakukan survei maka ke dua tim melaporkan kepada pimpinan.

Tim A melaporkan bahwa orang Afrika tidak ada yang pakai sepatu, maka tim ini menyimpulkan negara tersebut tidak prospek, apabila menjual sepatu maka tidak akan laku.

Tim B memberikan hasil survei yang terbalik dengan tim A. Mereka mengatakan orang Afrika tidak memakai sepatu karena belum menjadi budaya, dan akan menjadi peluang besar apabila dapat melakukan pendekatan dan pemasaran yang tepat.

Di sini kita lihat bahwa masalah yang dihadapi sama, tetapi perspektif  berbeda, tim A mewakili orang-orang pesimis dan tim B adalah gambaran pribadi optimis.

Dari kisah klasik tersebut yang biasanya dipakai motivator untuk memberikan inspirasi tenaga penjualan, dapat di ambil beberapa pemahaman dalam menghadapi tahun baru 2021, sebagai dasar dalam membuat resolusi tahun 2021.

1. Jangan Fokus pada Permasalahan
Apabila kita fokus pada permasalahan, persoalan, hambatan dan tantangan maka peluang yang sebenarnya ada menjadi tertutup. Sebaliknya apabila peluang menjadi fokus maka tantangan menjadi ringan.

Pandemi Covid-19 jangan sampai mengikat kaki dan tangan kita untuk bergerak, dan jangan sampai wabah itu menghalangi kreativitas kita. Banyak orang sukses saat ini diperoleh setelah menaklukkan hambatan dan rintangan yang tidak ringan.

2. Percaya Diri dengan Kemampuan
Kemampuan atau keahlian yang di miliki akan menjadi modal untuk melakukan apa pun juga. Terkadang yang dilakukan berbeda dengan profesi yang ditekuni, tetapi apabila dilakukan secara terus menerus akan menjadi terbiasa dan ahli dalam bidangnya, orang bijak bilang, ala bisa karena biasa.

Bisa juga dalam mempersiapkan usaha yang baru, dapat mengikuti seminar-seminar entrepreneurship agar mempunyai dasar-dasar untuk berbisnis.

3. Kerjakan Apa yang Bisa di Lakukan
Ketika banyak orang sedang menikmati ombak di lautan lepas, ada seorang anak tengah melemparkan kerang ke dalam laut. Saat ditanyakan mengapa melakukan itu, dia menjawab untuk menyelamatkan kerang-kerang yang terdampar.

Suatu tindakan kecil bagi anak itu tetapi bermakna besar bagi kerang yang telah dilemparkan kembali ke habitatnya dan terhindar dari kematian. 

Demikian juga di tengah kondisi sulit, kita harus mengambil keputusan walaupun tindakan berupa kecil dan tidak populer.

4. Kolaborasi dan Networking
Pada era kemajuan teknologi informasi sekarang ini, tidak waktunya untuk bersaing dalam bisnis, namun menjalin kolaborasi.

Kolaborasi bertujuan untuk memberikan produk dan layanan yang terbaik kepada pelanggan dan mendapatkan keuntungan dari aktivitas itu.

Kemajuan teknologi juga membuka peluang untuk membangun networking 'jaringan' dengan siapa pun melalui media yang ada.

5. Hikmah Pandemi
Kiranya kita dapat mengambil hikmah pandemi yang menimpa seluruh umat manusia. Kita tidak dapat melawannya karena merupakan otoritas Sang Pencipta. 

Dengan kekuasaan-Nya bisa saja menghentikan virus tersebut, namun seolah membiarkannya dan kita harus berjuang melawannya.

Mungkin Dia ingin kita lebih dekat lagi pada-Nya, tidak melupakan dan ada waktu yang lebih untuk bersama-Nya. Kita percaya kalau mau berusaha dengan ketulusan hati, maka Tuhan akan menyertai dan menolong umat-Nya.

***

Yuk para sahabat supaya tidak telat move on, kita mulai dari sekarang menyiapkan hati untuk menyusun resolusi tahun 2021. Wabah pandemi jangan sampai menghalangi kita untuk menaruh harapan di tahun baru.

Apa pun kesulitan dan persoalan merupakan tantangan yang harus di lewati, karena dibalik itu ada peluang yang tersedia.

Tanpa melakukan tindakan apa-apa maka kita sedang mengubur harapan dengan tangan kita sendiri. Sebaliknya harapan akan terbuka bagi orang yang mau berusaha dan bekerja keras melawan keadaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun