Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

In Memoriam Maradona, Dunia Menanti Seniman Bola dengan 3 Peran

29 November 2020   10:50 Diperbarui: 29 November 2020   11:03 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Maradona indianexpress.com 

Dunia sepak bola dikagetkan dengan meninggalnya sang legenda sepak bola dunia, Diego Armando Maradona, pada 25 November 2020 karena serangan jantung. Maradona tutup usia pada usia 60 tahun.

Media-media baik elektronik maupun cetak di seluruh dunia menempatkan kepergian Maradona 'Sang Tangan Tuhan' pada berita utama. Membuktikan Ia tidak saja terkenal di negaranya Argentina tetapi juga seantero jagat.

Karir Maradona

Maradona mulai merumput di Klub Argentinos Junior pada usia 15 tahun. Setelah lima musim berlalu, kemudian Marodona pindah ke Boca Juniors, dan mengantarnya menjadi  juara Liga Argentina.

Berbekal pengalaman di dalam negeri, Ia mulai merintis karier sepak bola di Barcelona, Spanyol. Lagi-lagi Diego membawa Barcelona juara liga dan Piala Super Spanyol.

Karena ada keributan dengan Barcelona, Maradona berpindah ke Napoli, Italia. Di sini Ia paling lama bermain yaitu selama 7 musim. Prestasinya adalah dua kali juara Seri A, satu gelar Coppa, Piala UEFA dan Piala Super.

Setelah pensiun sebagai pemain, Maradon tercatat sebagai pelatih di timnas Argentina,  dan sejumlah klub antara lain Racing Club, Dorados, Al Wasl, Texil Mandiyu dan Gimnasia La Plata.

Maradona berkostum Napoli dan Barcelona (Sumber Libero.id)
Maradona berkostum Napoli dan Barcelona (Sumber Libero.id)

Kehidupan Pribadi

Sebagai manusia biasa yang tidak sempurna, Maradona yang perkasa di lapangan hijau namun rapuh di kehidupan pribadi. Terjerat dalam minuman keras, narkoba dan mafia sepak bola. Namun dunia tetap menyanjungnya, prestasinya yang spektakuler telah menutupi kekurangannya.

Peristiwa fenomenal terjadi ketika Argentina berhadapan dengan Inggris pada semi final Piala Dunia tahun 1986. Gol kontroversial "Tangan Tuhan" yang dilakukan Maradoda dan disusul dengan gol yang indah dengan aksi solo run melewati lima pemain Inggris dan kiper Peter Shilton. Argentina akhirnya menjadi juara berkat peran besar Maradona, setelah menaklukkan Jerman Barat dengan skor 3-2.

Maradona dengan tropi Piala Dunia 1986 (Sumber Bola.com)
Maradona dengan tropi Piala Dunia 1986 (Sumber Bola.com)

Melebihi Pahlawan

Maradona yang telah menghantar timnas Argentina sebagai juara Piala Dunia tahun 1986, disanjung melebihi seorang pahlawan dan menjadi ikon tokoh legendaris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun