Tenaga pendidik atau instruktur yang berkecimpung dalam dunia pendidikan, pelatihan atau kursus tidak bisa dilepaskan dari silabus atau rencana pembelajaran.
Secara garis besar silabus berisi kompetensi dasar, materi pembelajaran, metode mengajar, alokasi waktu, peralatan belajar, sumber belajar dan penilaian yang di rancang secara sistematis.
Setelah mata pelajaran atau modul selesai diajarkan apakah Learning Outcomes 'hasil belajar' sesuai dengan apa yang diharapkan? Dan apakah Learning Objctives 'tujuan pembelajaran' dapat tercapai?
Di dalam merespons materi pembelajaran ada beberapa tingkatan, yang perlu dipertimbangkan oleh para pengajar dan instruktur.
Bloom's Taxonomy adalah sebuah piramida tingkatan berbagai tujuan pembelajaran dan ketrampilan yang ditetapkan pengajar kepada peserta didik.
Konsep ini dikembangkan tahun 1956 oleh Benjamin Bloom, seorang psikolog pendidikan dari University of Chicago. Piramida Bloom's Taxonomy berisi 6 tingkatan dari level 'Remembering' paling rendah sampai dengan paling tinggi 'Creating'.
Dalam penerapannya misalnya pendidikan di tingkat S1 tujuan pembelajaran pada level bawah yaitu Remembering dan Understanding, tingkat S2 pada level menengah yaitu Applying dan Analyzing dan tingkat S3 pada level tertinggi yaitu Evaluating dan Creating.
Berikut ini secara rinci 6 tingkatan Piramida Bloom's Taxonomy:
1. Remembering 'Mengingat': tujuan pembelajaran adalah dapat mengingat dan mengenali pengetahuan yang diberikan oleh pengajar sesuai dengan silabus.
2. Understanding 'Pemahaman': tujuan pembelajaran adalah memahami makna baik pesan lisan maupun tertulis. Interpretasi, klasifikasi, menyimpulkan, membuat perbandingan dan menjelaskan.