Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gaya Kepemimpinan Hersey dan Blanchard, Cocok untuk Organisasi Bisnis

21 November 2020   07:35 Diperbarui: 18 Januari 2021   21:27 17107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model Kepemimpinan Situasional (Sumber: Kajian Pustaka.com)

Model Kepemimpinan Situasional (Sumber: Kajian Pustaka.com)
Model Kepemimpinan Situasional (Sumber: Kajian Pustaka.com)

1. Telling 'Perintah'

  • Situasi pengikut atau bawahan (R1): Tingkat kematangan rendah, dengan ciri-ciri bawahan tidak mempunyai kemampuan dan tidak ada kemauan serta tidak percaya diri.
  • Gaya Kepemimpinan: Telling 'Perintah' atau Instruksi (S1)

Gaya Telling atau perintah dikenal dengan gaya instruksi, atau perilaku pemimpin yang memberikan pengarahan mengenai tugas dan tanggung jawab kepada tim. Komunikasi cenderung satu arah dan dibutuhkan pengawasan terus menerus dari pemimpin karena tingkat kematangan bawahan masih rendah dan belum dapat dipercaya.

2. Selling 'Penjualan'

  • Situasi Pengikut atau bawahan  (R2): Tingkat kematangan rendah ke madya dengan ciri-ciri tidak mempunyai kemampuan, tetapi ada kemauan serta mempunyai tingkat percaya diri.
  • Gaya Kepemimpinan: Selling 'Penjaulan' (S2)

Pemimpin masih memberikan arahan namun komunikasi menjadi dua arah. Pemimpin menjual gagasan dan keputusan kepada bawahannya. Tetapi pemimpin dapat menerima masukan dari tim. Pemimpin harus memberikan coaching dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan.

3. Partisipasi

  • Situasi pengikut atau bawahan (R3): Tingkat kematangan madya ke tinggi dengan ciri-ciri bawahan memiliki kemampuan tetapi tidak ada kemauan dan merasa tidak aman.
  • Gaya Kepemimpinan: Partisipasi (S3)

Gaya partisipasi ini banyak melibatkan ke ikut sertaan  dari anggota karena sudah mempunyai kemampuan yang memadai. Keputusan dibuat secara bersama-sama antara pemimpin dan tim. Dengan melibatkan tim diharapkan bawahan termotivasi untuk meningkatkan kinerja.

4. Delegating 'Melimpahkan'

  • Situasi pengikut atau bawahan (R4): Tingkat kematangan tinggi dengan ciri-ciri bawahan mampu atau cakap dan mau serta mempunya percaya diri.
  • Gaya Kepemimpinan: Delegating 'Melimpahkan'(S4)

Pemimpin mendelegasikan atau melimpahkan tanggung jawab, membuat keputusan dan implementasi. Peran pemimpin berkurang memberikan pengarahan. Yang membuat keputusan dan melakukan pengawasan adalah bawahan. Pemimpin banyak memberikan keleluasaan wewenang dan inovasi.

***

Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang selalu menganalisis dan mengidentifikasi situasi yang terus berubah dan mengikuti perubahan khususnya keinginan pelanggan.

Memperlakukan bawahan disesuaikan dengan situasi, apa saja yang dipersiapkan baik berhubungan dengan fasilitas maupun kesiapan SDM. Yang sangat diperlukan seorang pemimpin adalah pengarahan, pembinaan, supporting dan menjadikan mereka mitra bisnis.

Rujukan:

  • www.jojonomic.com
  • www.praxisframework.org
  • www.kajianpustaka.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun