Pengeluaran biaya transportasi per bulan idealnya tidak lebih dari 15% dari penghasilan per bulan. Misalnya karyawan yang bergaji Rp. 10 juta, maka biaya transportasi maksimal Rp. 1.5 juta,-
Namun akibat tingginya biaya transportasi umum, menyebabkan biaya transportasi menjadi membengkak di atas persentase tersebut. Apalagi jarak tempat tinggal dengan kantor semakin jauh menyebabkan biaya menjadi semakin besar.
Sebagai dampak dari tingginya tarif transportasi umum, banyak karyawan yang menggunakan moda transportasi sepeda motor. Selain menghemat biaya, juga waktu tempuh menjadi lebih cepat. Fenomena ini menyebabkan peningkatan jumlah sepeda motor menjadi  signifikan.
Tetapi tidak semua orang mengambil pilihan itu, ada sebagian yang memilih menggunakan mobil. Dengan pertimbangan lebih aman dan nyaman. Walaupun harus membayar lebih mahal, selain pengeluaran dari BBM (Bahan Bakar Minyak), juga perawatan mobil.
Cara Menghemat BBM
Beberapa hal berikut ini dapat digunakan sebagai panduan untuk menghemat BBM, khususnya mobil.
#1. Service Berkala
Melakukan service secara berkala, akan menjadikan performa mesin bagus sehingga dapat menghemat BBM. Biasanya dari bengkel mobil memberikan rekomendasi perbaikan per 10 kilometer, atau per 6 bulan sekali.
#2. Penggunaan AC
Penggunaan AC (Air Conditioner) akan menambah beban mesin dan BBM menjadi lebih boros, apalagi dengan setelan AC yang rendah (low). Sedapat mungkin gunakan AC seperlunya, dan matikan AC saat udara luar masih sejuk misalnya di pagi hari atau malam hari.
#3. Jangan Menunggu Tangki Habis
Semakin BBM dalam keadaan kosong maka akan banyak rongga udara, hal ini menyebabkan adanya penguapan BBM. Usahakan isilah BBM selagi tangki bensin masih setengah atau sepertiga. Tangki bensin dalam keadaan kosong juga menyebabkan kotoran yang mengendap akan naik dan mengganggu kerja mesin.
#4. Pemakaian
Pemakaian mobil menjadi penting karena akan menentukan boros tidaknya BBM. Pada waktu angkatan setelah mobil berhenti usahakan pemakaian gas jangan terlalu besar, begitu pula saat pindah gigi untuk mobil manual. Gas yang terlalu kencang menyebabkan kucuran BBM semakin deras.
#5. Perhatikan Dashboard
Di dalam dashboard driver tertera kecepatan kilometer/jam dan RpM (Revolutions per Minute), sedapat mungkin gunakan secara konstan, dan jangan naik-turun. Di posisi tengah antara bulatan RPM dan kecepatan ada menu average atau rataa-rata km/liter, di ini menunjukkan perbandingan  jumlah BBM per liter terhadap kilometer. Semakin besar average km/liter maka BBM semakin irit.
Kemudian yang tidak kalah penting di atas menu average ada gambar tiga kolom hijau dan gambar daun. Gambar itu memberikan petunjuk bahwa semakin kolom itu bergambar hijau maka penggunaan semakin irit, demikian juga sebaliknya.
Pengalaman
Saya pribadi menggunakan mobil karena tuntutan pekerjaan yang mempunyai mobilitas tinggi. Sementara jarak tempat tinggal dengan kantor cukup jauh, apabila di rata-rata maka dalam satu hari saya menempuh jarak pulang-pergi sejauh 78 kilometer.
Apabila tidak pintar-pintar menyiasati pemakaian mobil maka pengeluaran biaya transportasi menjadi besar. Saya sengaja memilih BBM dengan tinggi oktan agar lebih menghemat dan menjaga performa mesin awet.
Gambar di bawah ini adalah penghematan yang saya lakukan bisa Rp. 200.000,- per bulan dibandingkan teman saya. Kebetulan mobil inventaris dari kantor jadi jenis dan tahun sama, hanya beda pemakaian.
Keterangan:
1. Mobil A: 11,6 KM/Liter, dengan jarak 78 KM/hari, menghabiskan 6,7 Liter atau Rp. 60.517,-
2. Mobil B: 14,4 KM/Liter, dengan jarak sama, menghabiskan 5,4 Liter atau Rp. 48.750,-
3. Selisih per hari Rp. 11.767,- atau selisih per bulan Rp. 258.879,-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H