Menurut data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) tahun 2019 mengungkap 41% atau sebanyak 52 juta dari seluruh pekerja di Indonesia berstatus sebagai karyawan tetap.
Data tersebut juga mencatat sebanyak 59 juta pekerja masuk dalam generasi X, sedangkan 48 juta pekerja dari generasi milenial, dan generasi Z sebanyak 12 juta.
Para pekerja generasi X saat ini berusia 40-55 tahun, dan generasi milenial berumur 24-39 tahun, pada tahun-tahun mendatang generasi milenial secara perlahan  akan menggeser generasi  X.
Sementara itu pada tahun 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu usia produktif (15-64 tahun) jumlahnya akan lebih besar dibandingkan dengan usia non produktif. Peristiwa ini harus dimanfaatkan para generasi milenial untuk menggantikan generasi X yang telah pensiun.
Generasi milenial harus dipersiapkan dari sekarang kalau ingin Indonesia maju. Generasi ini harus kreatif, inovatif dan pintar menjadi syarat penting agar dapat bersaing baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Bahkan McKinsey Global Institute memprediksi pada tahun 2030, negeri seribu pulau ini menyerap 113 juta tenaga kerja terampil, dan berpotensi menjadi ekonomi terbesar ke-7 dunia.
Generasi milenial yang dibesarkan dari informasi teknologi akan tumbuh menjadi pekerja yang selektif dalam memilih pekerjaan. Sedangkan sektor yang menjanjikan karier yang baik adalah jasa kesehatan, keuangan dan asuransi, informasi dan komunikasi.
Keunggulan generasi milenial adalah cepat beradaptasi dengan perubahan, terbuka atas perkembangan teknologi, kreatif. Hal ini sudah mulai terlihat dengan adanya perusahaan rintisan yang dibangun para generasi milenial.
Hari Sumpah Pemuda
Peringatan hari sumpah pemuda 28 Oktober 2020, menjadi momentum para pemuda Indonesia untuk mempersiapkan diri. Selain pendidikan formal yang memadai juga perlu dilengkapi dengan pendidikan non formal. Hard skill, soft skill dan kepribadian yang baik.
Peristiwa sumpah pemuda 92 tahun yang lalu sebenarnya sebagai langkah awal menuju kemerdekaan Indonesia. Langkah dari para pemuda yang melahirkan komitmen persatuan dan kesatuan bangsa.
Karena dari para pemuda ini nasib bangsa di bebankan pada pundaknya. Sementara generasi tua secara perlahan-lahan akan meninggalkan dunia. Sejauh ini ada beberapa pesan untuk para pemuda tanah air:
#1. Pemuda dan Tanggung Jawab Belajar
Dari sisi generasi milenial harus belajar setinggi-tingginya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk mempersiapkan diri sebagai pegawai ataupun wiraswasta. Mempunyai visi yang jauh ke depan dengan bekal pengetahuan, keahlian dan sikap yang layak.
Dari pemerintah menyediakan infrastruktur pendidikan dari hulu sampai hilir agar menghasilkan lulusan yang berbobot. Dimulai dari komitmen pemerintah dalam memajukan sekolah dari berbagai jenjang pendidikan dan pelatihan.
Anggaran pendidikan yang cukup, sekolah pencetak guru yang profesional, kesejahteraan guru dan fasilitas sekolah yang lengkap.
#2. Pemuda dan Kehidupan Sosial
Kemajuan teknologi informasi membuat dunia menjadi datar dan mudah terhubung dengan negara mana pun. Para pemuda harus pintar memfilter  informasi yang berseliweran di dunia maya.
Sebagian besar pengguna media sosial adalah para pemuda, dan saat ini banyak sekali berita-berita hoax bermunculan. Diharapkan anak muda tidak ikut-ikutan menebarkan berita buruk yang akan merusak persatuan bangsa.
Para pemuda sebaiknya dewasa menyikapi pluralisme di Indonesia dan dapat menerima orang lain apa adanya. Belajar bekerja sama dengan siapa pun selama untuk tujuan kebaikan.
#3. Pemuda dan Gaya Hidup
Tayangan media elektronik yang mempertontonkan kemewahan dan eksistensi diri telah merusak polo pikir para pemuda. Tidak sedikit para pemuda yang berlaku konsumtif, mencari jalan pintas untuk mencapai kekayaan.
Sehingga terjatuh dalam gaya hidup metropolitan, dunia gemerlap, minuman keras dan sex bebas. Semula yang dianggap tabu, telah luntur oleh kemajuan zaman
Peran orang tua menjadi penting dalam mendidik dan mengarahkan anak-anaknya ketika usia sekolah, agar ketika dewasa mereka sudah dibekali nilai-nilai hidup yang menguatkan moral dan etika.
Wasana Kata
Menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah , orang tua dan anak-anak, dalam menyiapkan generasi emas Indonesia. Apabila semua pemangku kepentingan dapat menjalankan perannya masing-masing maka tidak mustahil tahun 2030 Indonesia menjadi negara besar.
Para pemimpin pemerintahan dari pusat sampai daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, politikus, dan selebriti mempunyai kontribusi yang tidak kalah penting dalam memberikan keteladanan dalam bertutur kata dan bersikap layaknya orang timur yang dikenal santun.
Rujukan:
- lokadata.id
- najlepszechwilowki.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H