Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mau Tahu 4 Kunci Menyusun Strategi Perusahaan?

27 Oktober 2020   06:47 Diperbarui: 18 Januari 2021   20:03 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lobi kantor (sumber Pexels.com)

Kemajuan teknologi informasi akan mendukung organisasi bisnis semakin bertumbuh. Sebaliknya yang tidak dapat memanfaatkan akan kalah bersaing di pasar.

Terkadang perusahaan terlena akan keuntungan perusahaan dan tidak melakukan perbaikan-perbaikan. Sehingga secara perlahan perusahaan ditinggalkan oleh pelanggan.

Ketika reputasi produk menurun, maka tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan kepada para pelanggan. Dengan demikian penjualan akan turun dan keuntungan perusahaan akan berkurang.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas, perusahaan sebaiknya membuat rencana strategi yang matang. Strategi tersebut disesuaikan dengan visi dan misi, sasaran organisasi dan target pasar.

Di dalam Strategic Planning Process terdapat 4 kunci tahapan yaitu strategy formulation, strategy development, strategy implementation, strategy evaluation.

dokpri
dokpri

#1. Strategy Formulation

Langkah pertama yang dilakukan perusahaan adalah merumuskan dan menyusun visi, misi dan nilai-nilai organisasi perusahaan. Hal ini penting ibarat sebuah pohon akan bertumbuh subur manakala akarnya telah menancap kuat di dalam tanah.

Visi, misi dan nilai-nilai seperti aliran-aliran sungai yang bermuara pada budaya organisasi. Ia dibangun dari pendiri perusahaan yang telah mentransfer keahlian, pengetahuan dan sikap kepada bawahannya.

Budaya organisasi selanjutnya akan menjadi aset tidak berwujud bagi organisasi perusahaan. Ia akan membedakan perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.

Misalnya perusahaan otomotif Honda yang menghasilkan mobil yang nyaman, dibalik itu ada karyawan yang disiplin. Semua itu telah dirintis oleh pendiri perusahaan, Soichiro Honda yang terkenal disiplin.

#2. Strategi Development

Setelah merumuskan dan menyusun sasaran organisasi sesuai dengan budaya organisasi, adalah strategy development atau pengembangan. Strategi ini menggunakan SWOT Analisis.

Strengths, menganalisis kekuatan internal perusahaan misalnya keahlian SDM, pengalaman dalam bisnis yang sudah dilakukan, infrastruktur yang dipunyai dan reputasi perusahaan.

Weaknesses, adalah menganalisis kelemahan internal perusahaan. Kelemahan itu akan menghambat kinerja perusahaan. Misalnya permodalan yang tidak memadai, sistem organisasi yang belum berjalan baik, teknologi yang sudah ketinggalan zaman.

Opportunities, merupakan peluang yang ada di pasar, ini tentunya di luar kendali perusahaan. Untuk mengukur peluang dapat menggunakan metode riset, seberapa besar ukuran pasar (market size), berapa yang diserap pesaing (market share) dan potensi yang dapat direbut.

Threats, adalah ancaman dari eksternal perusahaan. Ancaman dapat datang dari pesaing, pemain baru, kekuatan pemasok atau industri yang tidak sama namun dapat menggerus pasar.

#3. Strategy Implementation

Strategi ini merupakan implementasi atau penerapan dari formulasi dan pengembangan yang telah direncanakan perusahaan. Implementasi bisa dalam jangka waktu tiap semester atau satu tahun.

Untuk mendukung implementasi perlu didukung oleh SDM yang memadai, keuangan yang cukup, peralatan dan teknologi. Tanpa dukungan tersebut maka tujuan perusahaan tidak akan terwujud.

Di dalam SDM termasuk renumerasi, SOP (Standar Operasional Prosedur), KPI (Key Performance Indicator), rewards and punishment, promosi dan program retensi karyawan.

#4. Strategy Evaluation

Strategi ke empat merupakan strategi terakhir adalah mengevaluasi kinerja setiap departemen, melalui KPI yang telah disusun, apakah sudah efektif.

Peralatan, SDM dan teknologi apakah sudah berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan. Atau apakah produk yang dihasilkan sudah dapat memuaskan konsumen.

Evaluasi dapat dilakukan setiap kuartal, agar dapat dengan cepat mengubah strategi ketika meleset dari target. Kinerja dapat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau kuartal tahun lalu.

Kunci keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh pendiri perusahaan, sebagai agen perubahan. Yaitu dapat mendidik para manajer agar mempunyai visi, misi dan nilai-nilai yang sama dengan pendiri perusahaan.

Setelah terbentuk budaya organisasi, maka perusahaan dapat mengembangkan sistem yang berorientasi pada kinerja. Untuk menghasilkan produk yang kompetitif.

Yang terakhir perusahaan mempertahankan komitmen, baik untuk internal perusahaan maupun para pelanggan. Sejatinya perusahaan mendapatkan keuntungan karena telah memberikan kepuasan kepada para pelanggannya.

Rujukan: Materi CPHRM dari Indo HR Batch 24.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun