Weaknesses, adalah menganalisis kelemahan internal perusahaan. Kelemahan itu akan menghambat kinerja perusahaan. Misalnya permodalan yang tidak memadai, sistem organisasi yang belum berjalan baik, teknologi yang sudah ketinggalan zaman.
Opportunities, merupakan peluang yang ada di pasar, ini tentunya di luar kendali perusahaan. Untuk mengukur peluang dapat menggunakan metode riset, seberapa besar ukuran pasar (market size), berapa yang diserap pesaing (market share) dan potensi yang dapat direbut.
Threats, adalah ancaman dari eksternal perusahaan. Ancaman dapat datang dari pesaing, pemain baru, kekuatan pemasok atau industri yang tidak sama namun dapat menggerus pasar.
#3. Strategy Implementation
Strategi ini merupakan implementasi atau penerapan dari formulasi dan pengembangan yang telah direncanakan perusahaan. Implementasi bisa dalam jangka waktu tiap semester atau satu tahun.
Untuk mendukung implementasi perlu didukung oleh SDM yang memadai, keuangan yang cukup, peralatan dan teknologi. Tanpa dukungan tersebut maka tujuan perusahaan tidak akan terwujud.
Di dalam SDM termasuk renumerasi, SOP (Standar Operasional Prosedur), KPI (Key Performance Indicator), rewards and punishment, promosi dan program retensi karyawan.
#4. Strategy Evaluation
Strategi ke empat merupakan strategi terakhir adalah mengevaluasi kinerja setiap departemen, melalui KPI yang telah disusun, apakah sudah efektif.
Peralatan, SDM dan teknologi apakah sudah berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan. Atau apakah produk yang dihasilkan sudah dapat memuaskan konsumen.
Evaluasi dapat dilakukan setiap kuartal, agar dapat dengan cepat mengubah strategi ketika meleset dari target. Kinerja dapat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau kuartal tahun lalu.
Kunci keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh pendiri perusahaan, sebagai agen perubahan. Yaitu dapat mendidik para manajer agar mempunyai visi, misi dan nilai-nilai yang sama dengan pendiri perusahaan.
Setelah terbentuk budaya organisasi, maka perusahaan dapat mengembangkan sistem yang berorientasi pada kinerja. Untuk menghasilkan produk yang kompetitif.
Yang terakhir perusahaan mempertahankan komitmen, baik untuk internal perusahaan maupun para pelanggan. Sejatinya perusahaan mendapatkan keuntungan karena telah memberikan kepuasan kepada para pelanggannya.