Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ridwan Kamil, Model Kepala Daerah dalam Menangani Pendemo

10 Oktober 2020   07:31 Diperbarui: 10 Oktober 2020   07:45 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ridwan Kamil menemui pendemo (tangkapan layar YouTube channel buku Abang)

#2. Berdialog dengan perwakilan demonstran, supaya dapat berdiskusi dan menampung aspirasinya. Lalu merumuskan poin-poin yang diperjuangkan berupa rancangan kesepakatan. Kesepakatan hasil dari aspirasi demonstran dan saran dari kepala daerah.

#3. Dibutuhkan kecerdasan kepala daerah dalam menentukan sikap atas tuntutan yang diajukan para pendemo. Apabila sikapnya terlalu keras kepada pemerintah pusat akan menyebabkan komunikasi yang tidak baik. Demikian pula sebaliknya kalau tidak memperjuangkan warganya, maka pendemo akan marah dan berpotensi berbuat anarkis.

#4. Kepala daerah memberikan pernyataan sikap hasil pertemuan kepada demonstran. Sehingga mereka akan puas karena aspirasinya tersalurkan, mempunyai pemimpin yang mau mendengarkan warganya dan memperjuangkannya.

#5. Terakhir kepala daerah memberikan himbauan untuk tetap tertib melakukan demo dan apabila batas waktu demo sudah selesai diminta membubarkan diri. Dan seruan untuk tidak melakukan demo lagi. Dengan demikian ia telah berdiri satu kaki di pemerintah pusat dan satu kaki lagi pada warga yang dipimpinnya.

"Memerintah dan menjadi pemimpin adalah menjadi pelayan, tidak lebih dan tidak kurang" Andre Malraux.

Rujukan:

  • Regional.kompas.com
  • Jurnalgaya.pikiran-rakyat.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun