Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pilpres 2024, Anies Penantang Sepadan Prabowo

2 Oktober 2020   05:32 Diperbarui: 2 Oktober 2020   05:36 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres potensial berdasarkan Survei LSI (RiauSky.com)

Adalah Anies Baswedan yang turut menginisiasi demonstrasi penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah (SDSB) pada bulan November 1993 di Yogyakarta. SDSB merupakan perjudian yang dibentuk pemerintah untuk menggalang dana dari masyarakat.

Kala itu Anies tercatat sebagai Ketua Senat Mahasiswa UGM dan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anies kemudian membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif dan Senat Mahasiswa sebagai lembaga legislatif.

Pada tahun yang sama Anies mendapatkan beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah di Shopia University Tokyo dalam bidang kajian Asia. Beasiswa itu diperoleh karena memenangkan sebuah lomba penulisan mengenai lingkungan.

Itulah sebagian kisah seorang Anies Baswedan semasa kuliah yang aktif berorganisasi dan peduli dengan fenomena sosial dan lingkungan. Sehingga Anies mempunyai moto dalam hidupnya bahwa suatu karir harus dapat mengembangkan intelektual, dapat melakukan tanggung jawab sebagai kepala keluarga dan berdampak sosial.

Darah Pendidik

Pria murah senyum itu dilahirkan di Kuningan Jawa Barat, 7 Mei 1969 dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan. Darah pendidik dialirkan dari kedua orang tuanya yang adalah seorang dosen.

Ayahnya bernama Drs. Rasyid Baswedan adalah seorang dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) dan ibunya Prof. Dr. Aliyah Rasyid, M.Pd adalah guru besar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi di Universitas Negeri Yogyakarta (UMY).

Rektor Termuda

Anies mengambil master dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Dan gelar Doctor of Philosophy (PhD) diperoleh dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University tahun 1999.

Salah satu momen penting dalam hidupnya ketika diangkat sebagai Rektor Universitas Paramadina tahun 2007. Anies tercatat sebagai rektor termuda karena usia masih 38 tahun.

Mendirikan Gerakan Indonesia Mengajar

Terinspirasi oleh rektor UGM periode 1986-1990, Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri mendirikan Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang bertujuan untuk membantu kurangnya tenaga guru di daerah. 

Anies mendirikan Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar setelah menggandeng beberapa sponsor untuk mengirim tenaga guru ke daerah-daerah yang membutuhkan.

Ikut Konvensi Presiden

Setelah bergelut panjang di dunia pendidikan dan sosial, Anies tergerak untuk terjun ke dunia politik. Diawali dengan mengikuti konvensi calon presiden yang di gelar Partai Demokrat tahun 2013.

Pada konvensi tersebut Anies melempar suatu ide dengan tajuk Indonesia Kita Semua, berupa ajakan untuk masyarakat yang ingin terlibat bersama-sama memajukan negeri. Dalam kelanjutannya tahun 2013 mendirikan Gerakan Turun Tangan yang dapat menggalang 30.000 relawan tanpa bayaran.

Diangkat Sebagai Menteri Pendidikan

Tahun 2014 Anies menjadi juru bicara pemenangan Jokowi-Jusup Kalla dalam pemilihan presiden dan wakil presiden. Berkat dukungannya itu lantas Anies diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet kerja 2014-2019.

Namun dalam perombakan kabinet tahun 2016, Anies digantikan Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Ada anggapan pergantian itu karena visi yang berbeda dengan presiden Joko Widodo dan Anies melakukan konsolidasi untuk pemilu 2019.

Menjadi Gubernur DKI Jakarta

Anies-Sandi (Liputan6.com)
Anies-Sandi (Liputan6.com)

Berpasangan dengan Sandiaga Uno, Anies memenangkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dalam dua putaran setelah menyingkirkan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat.

Selama menjabat gubernur, pria yang dikenal mudah bergaul itu sempat membuat kontroversi dengan menutup Jl. Jatibaru-Tanah Abang dan di gunakan untuk pedagang kaki lima. Akibat dari penutupan jalan tersebut terjadi kemacetan panjang.

Kontroversi lainnya ialah dengan menunjuk 73 tenaga  TGUPP (Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan) melonjak signifikan dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini menjadi tuduhan akan adanya balas jasa kepada pendukungnya dalam pemilihan gubernur.

Elektabilitas Calon Presiden 2024

Capres potensial berdasarkan Survei LSI (RiauSky.com)
Capres potensial berdasarkan Survei LSI (RiauSky.com)

Kini pria beristrikan Fery Farhati Ganis ini masuk dalam radar calon presiden 2024. Dalam berbagai survei elektabilitas presiden Anies menempati urutan kedua di bawah Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Prabowo pernah berjasa pada Anies yang tidak mempunyai kendaraan partai. Namun Prabowo merangkulnya untuk dijagokan sebagai gubernur DKI Jakarta. Anies-Sandi diusung oleh partai Gerindra dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera).

Apabila presidential threshold masih menggunakan peraturan lama yaitu presiden dan wakil diusung minimal 20% kursi di DPR atau 25% suara sah secara nasional. Maka kemungkinan akan ada tiga calon pasangan yang akan diusung partai atau gabungan partai peserta pemilu.

Dua calon presiden yang hampir pasti adalah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Prabowo walaupun sudah kalah tiga kali berturut-turut dalam kontestasi presiden, elektabilitasnya masih tinggi dan hasil dari kongres partai Gerindra pada Agustus lalu, pengurus masih menghendaki mantan Pangkostrad itu untuk maju sebagai calon presiden 2024.

Sedangkan Anies Baswedan rupanya akan mengikuti jejak Joko Widodo, berkeinginan mencapai kursi RI-1 dari kursi DKI-1 terlebih dahulu. Anies dikenal dekat dengan partai NasDem dan PKS, yang bisa jadi akan mengusungnya sebagai capres.

Satu calon lagi yang masih tersisa adalah dari para ketua partai yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (Partai Demokrat), Airlangga Hartarto (Partai Golkar) dan Muhaimin Iskandar (PKB). Sedangkan calon bukan ketua partai yang menempati elektabilitas cukup tinggi adalah Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Prabowo Vs Anies

Dalam survei yang dirilis Indo Barometer pada 23 Februari 2020, apabila terjadi head to head antara Prabowo Vs Anies, maka Prabowo akan berpeluang besar untuk menang.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari. Survei dilakukan pada 9-15 Januari 2020 dengan 1.200 responden, dengan margin of error sebesar 2.83% dan tingkat kepercayaan 95%.

Dalam survei tersebut Indo Barometer membuat simulasi Prabowo dan pasangan wapres berhadapan dengan Anies dan pasangan wapres. Dipasangkan dengan siapapun Prabowo memenangkan Pilpres mengalahkan Anies dan pasangannya.

Hasil tersebut adalah gambaran apabila Pilpres dilaksanakan pada saat survei dilaksanakan. Tentunya masih berpotensi terjadi perubahan ketika Pilpres di gelar tahun 2024 mendatang.

Tugas Anies adalah menjaga elektabilitas tetap stabil atau meningkat dengan menunjukkan kinerja yang baik sebagai gubernur. Jangan sampai mengambil kebijakan yang kontroversi.

Komunikasi dan koordinasi dengan pemerintahan pusat diperlukan agar ada sinergi. Dialog dengan masyarakat akan mendekatkan dengan para pemilih.

Permasalahan penanganan Covid-19 di Jakarta dapat menjadi pertaruhan jabatan, kalau berhasil akan menimbulkan simpati masyarakat. Walaupun permasalahan klasik ibu kota sudah menunggu yaitu kemacetan, banjir, polusi dan penataan tempat kumuh.

Rujukan :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun