Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Penerus Risma, Kenapa Bukan Whisnu?

3 September 2020   07:18 Diperbarui: 3 September 2020   07:15 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risma-Whisnu, foto 103.8 FM Prima Radio Surabaya

Para pendukung Whisnu Sakti Buana (45) kecewa mendengar keputusan Calon Walikota Surabaya yang dibacakan Ketua Bidang Politik DPP -- PDIP Puan Maharani, 2 September 2020. Mereka mengamuk lantaran jagoan mereka tidak mendapatkan rekomendasi.

Whisnu Sakti Buana adalah kader partai PDIP dan wakil walikota Surabaya selama dua periode mendampingi Tri Rismaharini. Sementara rekomendasi dijatuhkan kepada Eri Cahyadi dan Armudji.

Eri Cahyadi (43) adalah seorang PNS dengan jabatan terakhir Kepala Bappeko (Badan Perencanaan Pembangunan Kota), sedangkan Armudji merupakan kader internal partai dan pernah menjabat Ketua DPRD Surabaya.

Kenapa Bukan Whisnu?

Hubungan Whisnu dengan Risma terjadi pasang surut, pada tahun 2011 sempat terjadi pemakzulan Risma selaku walikota yang dilakukan oleh DPRD Surabaya, sedangkan Whisnu menjabat sebagai wakil ketua.

Alasan pemakzulan sebagai bentuk ketidak puasan keputusan Risma yang menaikkan tarif reklame sebesar 25%. Namun upaya itu dapat di gagalkan Risma.

Hubungan kembali memanas ketika wakil walikota Bambang DH mengundurkan diri, sebagai konsekuensi maju dalam Pilgub 2013. PDIP lantas menunjuk Whisnu Sakti Buana menggantikannya.

Sebagai wujud protes, Risma tidak menghadiri pelantikan Whisnu sebagai wakil wali kota, bahkan wanita pertama sebagai wali kota Surabaya itu, beberapa hari tidak hadir ke kantor.

Hubungan diketahui membaik ketika Risma-Whisnu diusung oleh PDIP dalam Pilkada Surabaya tahun 2015. Kedua tokoh ini dikenal sama-sama dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati.

Risma dekat karena sebagai kader partai dapat menjalankan amanatnya dengan baik selama dua periode. Sedang Whisnu dekat karena anak dari politikus kawakan PDIP Soetjipto Soedjono.

Partai Memilih Eri-Armudji

Dalam beberapa kesempatan kunjungan kerja Eri selaku kepala perencanaan dan pembangunan kota, sering terlihat mendampingi Risma. Hal ini menunjukkan kedekatan keduanya dan dapat bekerja sama.

Walaupun ketika ditanya siapa pengganti dirinya, Risma selalu enggan menjawab dan memilih tutup mulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun