Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Walikota Risma, ke Mana Akan Berlabuh?

29 Agustus 2020   05:48 Diperbarui: 29 Agustus 2020   07:09 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risma-Mega (Sumber Tribunnews.com)

Pada bursa Pilgub Jawa Timur tahun 2018 kembali nama Risma mengemuka, tetapi tetap dengan tegas ia menolaknya, sekalipun yang meminta ketua PDIP dimana ia duduk sebagai pengurus DPP bidang Pendidikan dan Kebudayaan.

Risma beralasan untuk mengurus Surabaya terkadang dia harus mulai bekerja di lapangan jam 05.30, bagaimana kalau mengurus propinsi yang terdiri dari beberapa kota?. (Tempo.co 14 September 2017).

Menolak Anaknya Sebagai Calon Walikota

Adalah Fuad Benardi anak dari Risma yang kepingin menjadi calon walikota Surabaya tahun 2021. Fuad yakin akan mendapatkan rekomendasi PDIP, maka sang ibu pun akan merestui-nya.

"Yang pasti sih, kalau sudah mendapat rekom, yang pasti setuju ya, mungkin gitu ya," kata Fuad.

Setelah Risma di konfirmasi media ia berujar, "Ngawur, ndak lha. Ngawur," kata Risma sembari tertawa usai meresmikan lapangan di kawasan Tambak Asri di Kecamatan Krembangan. (Detik.com, 16 Agustus 2020).

Sungguh dapat menjadi teladan para pemimpin pemerintahan negeri zamrud khatulistiwa ini untuk tidak memanfaatkan jabatan dalam rangka melanggengkan politik dinasti.

Kemana Akan Berlabuh

Risma dikenal gila kerja bukan gila jabatan terbukti penawaran dari Megawati Soekarnoputri sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Timur, ditolaknya.

Ia selalu memegang teguh akan ajaran agama yang dianut-nya bahwa jabatan adalah amanah dari Tuhan dan warganya, maka menjadi pantangan untuk mengakhiri jabatan sebelum waktunya.

Risma juga dikenal tidak mau kerja setengah-tengah tetapi ia akan bekerja habis-habisan, sangat mencintai pekerjaan, kota dan warganya.

Sebagaimana ia marah pada perusahaan es krim terkenal yang membuat kegiatan bagi-bagi es krim gratis di Taman Bungul, telah merusak tanaman yang ia cintainya.

Namun ia juga dapat menangis saat para PSK (Pekerja Seks Komersil) harus kehilangan nafkah karena prostitusi Gang Dolly ditutup. Risma melakukan pendekatan dan membina para PSK untuk bekerja secara halal.

Wanita bergelar Dr (HC) itu selalu menyerukan warganya untuk berpartisipasi aktif membangun kota, supaya generasi penerus dapat menikmatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun