Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hidup Bak Bayang-bayang

24 Agustus 2020   07:55 Diperbarui: 18 Januari 2021   15:52 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup Bak Bayang-bayang

Bumi yang luas menjadi serpihan debu dibanding Galaksi
Sementara aku tinggal di dalamnya, apa yang harus ku banggakan?
Waktu yang sepertinya lama 70-80 tahun di bumi,
Menjadi singkat manakala di sandingkan waktu di Nirwana

Hidup di dunia bagaikan bayang-bayang sebentar terlihat lalu lenyap
Berapa pun usiamu saat ini, terjadi begitu cepat
Dunia ini bukan rumah permanen bagi makhluk manusia
Kita sedang mengembara di kemah sementara

Jangan terlantarkan waktu yang sempit ini
Jangan mau di pusingkan oleh perkara-perkara duniawi
Tapi pusingkanlah kalau belum menjadi insan berbudi
Melakukan kehendak dan menjauhi larangan-Nya


###
24/08/2020
KB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun