Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Menjawab Tantangan Gereja Masa Kini (2024). Pertumbuhan Gereja Melalui Pendekatan Holistik (2025).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melukis Jiwa

22 Juni 2020   07:54 Diperbarui: 3 Oktober 2020   20:53 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melukis Jiwa

***

Terimalah didikan supaya cakap, memahami setiap bait bermakna

Memberi kecerdasan kepada orang dungu dan pengetahuan pada teruna

Orang bijak menambah ilmu dan harkat diri

Gentar berbuat kejam adalah mula yang baik untuk rindu berlaku santun

Jangan abai ajaran orang bersih yang dapat menghiasi lehermu

Apabila ada pembujuk palsu singkirkanlah

Jangan ikuti cara hidup orang durjana

Karena kaki mereka bergegas menuju kegelapan

Kebenaran nyaring diserukan, tetapi telinganya buntu

Berpalinglah pada teguran dan curahan hati

Jangan menyingkir, ketika dipanggil, jangan lari ketika Ku-kejar

Sambutlah uluran ke-dua tangan-Ku

Apabila kedahsyatan malapetaka tiba

Mereka akan berseru, tapi tidak Ku-jawab

Berlari mencari Aku, tetapi sia-sia

Semua sudah terlambat, pintu terdiam

Tetapi barangsiapa yang membuka telinga atas seruan-KU

Menyimpan dalam kalbu dan melukis dalam jiwa

Akan bernilai melampaui emas permata

Dan ter-lindung atas kedahsyatan malapetaka

***

Depok, 22 Juni 2020

KB

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun