Uniknya selama krisis ia tidak melakukan PHK karyawan tetapi yang dilakukan ialah efisiensi, dan tidak mempunyai pinjaman bank sehingga ditengah developer lain yang bermasalah dengan hutang, PT. Gapuraprima tetap bertahan,
Pasca krisis, tangan Gunarso tidak bisa diam maka pada tahun 1998 kembali membebaskan lahan dan membuka proyek Perumahan Taman Raya Cilegon, disusul tahun 1999 Perumahan Kayu Putih Pulo Mas dan Perumahan Metro Cilegon.Â
Ia membuka rahasia dapur bisnisnya kenapa dengan cepat bisa mengembangkan proyek baru yaitu ketika proyek satu selesai maka keuntungannya untuk membuka proyek berikutnya, sehingga terus berkembang seperti karambol.
Gunarso bagaikan naga yang terus bergerak, tidak hanya mengembangkan perumahan, tetapi juga pusat perbelanjaan, apartemen, perkantoran dan hotel, itu dimulai tahun 2001, yang membuat kalangan industri properti kaget dengan gebrakan Gunarso.
Diawali dengan Bekasi Trade Center, Serpong Town Square, The Bellezza Permata Hijau, Bellagio Residence & Bellagio Mansion Kuningan, tak heran di kalangan industri properti ia dijuluki "Sang Penggebrak".
Berkat produktivitasnya maka pada tahun 2005 Majalah Property & Bank dalam acara bertajuk Indonesia Property Awards 2005, menganugerahkan gelar bergengsi kepada PT. Gapuraprima sebagai Pengembang Proyek Properti Skala Besar Pasca Krisis.
Setelah menerima penghargaan tersebut seolah-olah ada kekuatan baru pria berhobi golf tersebut untuk tancap gas melahirkan proyek-proyek unggulan, baik perumahan, apartemen, pusat perbelanjaan, perkantoran dan hotel yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Tangerang, Anyer, Bandung dan Bali.
Proyek-proyek tersebut antara lain : Perumahan Emerald Spring Bekasi, Spring Garden Residence Bekasi, GP Mall Bekasi, Montblanc Apartment Bekasi, Perumahan Garden Ville Bogor, Perumahan Greenleaf Residence Tangerang, Anyer Palazo Villa, Villa Ubud Anyer, Kebagusan City Apartment, Belmont Residence Apartment, Bailey's City Hotel & Apartment Ciputat, Bellevue Place Apartment Jakarta, Hotel Bellevue Jakarta, GP Plaza Apartment, dan Bhuvana Hotel & Apartment Ciawi.
Gunarso S. Margono yang biasa disapa Pak Gun, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Siloam Semanggi Jakarta pada Kamis, 17 Juni 2020 genap berusia 80 tahun, dan memilih peristirahatan terakhir di San Diego Hills Karawang, meninggalkan 5 anak 15 cucu dan 10 cicit, tongkat estafet kepemimpinan beralih kepada putra bungsunya Rudy Margono, sebagai generasi kedua kerajaan bisnis properti Gapuraprimaa Grup.
Di mata karyawan Gapuraprima Group yang sudah menjadi perusahaan terbuka sejak 2007, adalah pribadi yang bersahaja dan rendah hati walaupun tercatat sebagai orang terkaya ke 144 di Indonesia tahun 2019 dengan total kekayaan US$145 juta, telah menempatkannya sebagai salah satu raja properti di Indonesia.
***