Mengenai tips sukses bisnis tekstil yang pertama adalah ketekunan, toko Gunarso terkenal tidak pernah tutup, toko lain tutup tetapi tokonya tetap buka, walaupun pasar sepi sekalipun.
Yang kedua sikap hemat yang berimplikasi pada keputusan mengambil margin keuntungan tipis, dan ketiga adalah kejujuran kepada pembeli sehingga pelanggan percaya pada dagangannya. Karena ketiga hal inilah para pelanggan memberikan sebutan tokonya Gunarso selalu buka, harganya murah dan dagangannya berkualitas.
Inilah yang dipegang pria tinggi besar tersebut, sampai berlanjut ke bisnis properti, bahwa faktor trust menjadi yang utama, dan Gunarso tidak pernah memanfaatkan kesempatan untuk mengambil keuntungan besar dari proyek-proyeknya yang selalu diburu konsumen.
Namun bisnis tekstil yang ditekuninya tidak berjalan mulus karena kejujuran Gunarso telah dimanfaatkan beberapa pelanggannya untuk menipu dengan mengambil barang dagangannya dan tidak membayar secara penuh.
Bisnis Hasil Bumi
Gunarso kapok berdagang tekstil yang penuh penipuan di Tanah Abang, akhirnya dia kembali ke orang tuanya di Pasar Senen, dan mencoba peruntungan di bidang hasil bumi mengikuti bisnis yang telah dijalankan kakak dari sang istri Widyawaty.Â
Karena modal terbatas Gunarso menyekat ruko ayahnya menjadi dua, sebelum ia membeli ruko sendiri untuk menjalankan bisnis barunya di bidang hasil bumi.
Hasil bumi kacang tanah, kacang hijau, dan gandum ia datangkan dari daerah di Jawa Tengah dan Jawa Barat dan dijual kepada para pedagang di sekitar Pasar Senen. Bisnis hasil bumi ini berkembang cepat tidak saja di salurkan di daerah Jakarta dan pulau Jawa tetapi sampai antar pulau.
Bisnis Beras
Masalah baru muncul ketika Pasar Senen direnovasi menjadi Proyek Senen yang mengakibatkan Gunarso kesulitan untuk bongkar muat barang hasil bumi, karena tempat menjadi sempit.Â
Kembali ia harus memeras otak dan naluri bisnisnya ter-cambuk dan bukan Gunarso kalau menyerah, dia mencoba tantangan baru di bisnis beras di daerah Cipinang Jakarta.