Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi I Diangkat dari Tubir Laut

17 Juni 2020   07:30 Diperbarui: 17 Juni 2020   07:20 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berserah pada Sang Pencipta,  sahutan nyata, walau tak kasat mata

DIA memulihkan orang yang berlumur dosa, yang mau berseru

Dengan tangan terbuka menyambut, dan hati meluluskan

Aku mengumpulkan kembali puing-puing harkat dan merajut derajat

 DIA mengangkat aku dari tubir laut, dipertemukan pada kekasih, yang tak terkira

Yang pasrah menerima aku apa adanya, sanggup fakir, pedih dan sengsara

Mulut ini terkunci, hanya syukur meluap dari kalbu, DIA telah mengaruniakan dewi pada aku yang papa ini

Kalbu ini berdegup bahagia, nadi ini hening  berbisik asmara

Buana bersuka sambut sang surya, aku bersukaria dalam kehangatan cinta

Aku hendak selamanya, bersamamu

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun