Tuhan Mahir Memadukan Angan
Â
Denyut kehidupan terus bergulir, seperti bayang-bayang sebentar ada lalu pergi
Laksana layang-layang kandas entah menginjak di mana
Manusia tidak dapat menyelami apa yang hendak terbit
Kadang hadir seperti mimpi, menyenangkan kemudian terjaga
Hanya berserah kepada Sang Pencipta membuat jiwa hening
Manusia boleh merencanakan dan berhajat, Tuhanlah yang menakdirkan
Tidak singkat aku mengalami kesendirian, berharap ke tidak pastian
Bagai mengejar awan dan menatap sang bayu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!