Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pernikahan, Supaya Madu Tetap Manis

9 Juni 2020   15:05 Diperbarui: 16 Januari 2021   11:25 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya istri yang mengatur keuangan, walaupun ada juga keuangan keluarga yang mengatur suami, prinsipnya yang bisa berhematlah yang mengatur keuangan. Ada baiknya setiap pengeluaran yang besar berunding dahulu dengan pasangan, dan apabila harus membantu saudara, utamakan terlebih dahulu untuk keluarga, dan apabila berlebih bisa untuk membantu saudara atau orang lain.

#8. Warisan anak

Apabila orang tua mewariskan harta dan anak tidak dapat mengelolanya maka bisa jadi harta yang diwariskan akan habis sia-sia. Maka akan lebih baik orang tua mewariskan pendidikan anak setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuan, agar cukup bekal bagi anak masuk persaingan baik dalam hal pekerjaan atau menjadi pengusaha. Dan yang tidak kalah penting adalah mewariskan sifat, karakter, perilaku, budaya dan nilai-nilai positif pada anak, supaya kelak menjadi akak yang mandiri, dewasa, mempunyai karakter yang kuat dan mempunyai kepedulian pada sesama.

Secara psikologis antara laki-laki dan perempuan adalah berbeda, suami lebih menggunakan logikanya, sedangkan istri lebih memakai perasaan. 

Jadi kita tidak dapat memaksakan pasangan sesuai dengan jalan pikiran kita karena memang berbeda cara pandangnya. 

Yang ada kita harus menerima pasangan apa adanya sembari kita bersama-sama belajar untuk bertumbuh bersama, menyatu-kan perbedaan itu menjadi satu kesatuan yang unik, untuk saling menyenangkan dan berdoa kiranya Tuhan hadir dan menolong pernikahan, agar madu itu tetap manis.

Referensi : theasianparent.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun