Daun itu Telah Terbang
Â
Membuka lembar buku lama, laksana menemukan daun kering di atas kertas
Diam membisu tapi menyimpan banyak kenangan, yang memang harus terbuang
Bukankah semua itu hanya menghiasi sisi-sisi hatiku pada masa lalu
Sebenarnya daun itu sempat menempel dalam ranting hatiku
Ada kecocokan bentuk dan irama, membuat hidup penuh warna
Canda dan tawa khas anak muda, walau kadang  muncul kekonyolan
Aku ingat masa-masa indah penuh kenangan yang tidak harus kusimpan
Dua insan seperti tak berdosa, tertutup oleh cinta yang kuat
Kamu juga merasakan getar itu, matamu tidak bisa menutupi perasaanmu
Aku tahu kekecewaanmu ketika orang tuaku menutup hati, aku pun tidak menyangka
Hal itu mempercepat kamu menjauh dariku dan menemukan ranting yang lain
Benar kamu sudah memilihnya tanpa pamit padaku, walau pedih aku menerima
Aku sadar kau tercipta bukan untukku, walau cukup lama aku menemukan penggantimu
Kini kita sudah menentukan jalan hidup dan kalau akhirnya kamu merasa kecewa
Aku tidak bisa berbuat apa-apa, rantingku telah menyatu dengan daun yang baru
Depok, 08 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H