Sebagai praktisi marketing pasti mengenal bauran pemasaran atau marketing mix P4 (Product, Price, Place, and Promotion) strategi dalam pemasaran yang di populer-kan oleh Jerome Mc.Carthy tahun 1968, tetapi sampai sekarang masih up to date dan dipakai banyak praktisi marketing.
Sebegitu pentingnya konsep ini diajarkan melalui pelatihan tenaga penjualan dan pemasaran, bahkan diajarkan sampai ke pendidikan tinggi jurusan manajemen. Sebenarnya konsep marketing mix ini cukup bagus, tetapi lebih cenderung untuk kepentingan pemasar atau perusahaan, sedangkan kepentingan konsumen kurang dipertimbangkan.
Adalah Philip Kotler (1999) yang mengkritik 4P yang berorientasi pada produk bukan pelanggan, sehingga 4P ini apabila dijalankan harus mempertimbangkan 4C (Consumer, Cost, Convenience, Communication).Â
Apalagi di era tatanan baru New Normal telah terjadi perubahan perilaku konsumen (consumer behavior), terbukti selama work from home terjadi peningkatan pengguna internet 10 sd 40%, hal ini menandakan banyak orang menggunakan internet untuk aktivitas kehidupan.
Menurut Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Filianingsih Hendarta, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1% menjadi 98,3 juta transaksi dan total nilai transaksinya meningkat 9,9% menjadi Rp 20,7 triliun. (Kontan.co.id, 30 April 2020).Â
Hal ini juga dialami di belahan dunia, Â Menurut Pauline Lemaire, Director of Account Strategy Criteo for Large Customers, SEA, Hong Kong and Taiwan, Traffic web harian melonjak lebih dari 50% secara global.
Perdagangan online sekarang telah menjadi esensial untuk konsumen Asia Pasifik ketika mereka berpindah ke platform online karena pandemi kesehatan global. (Selular Id, 16 April 2020). Dengan adanya perubahan perilaku konsumen tersebut dan memasuki tatanan baru New Normal, tidak ada pilihan lain, selain mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan konsumen, maka diperlukan strategi 4C.
Apakah 4 C itu?
Konsep 4 C, yang terdiri dari Customer, Cost, Convenience, Communication, (keinginan dan kebutuhan Konsumen, Biaya, Kenyamanan, dan Komunikasi) bisa dikatakan  jauh lebih bernilai bagi bauran pemasaran dibandingkan 4 P. Mereka fokus tidak hanya pada pemasaran dan penjualan produk tetapi juga pada komunikasi dengan target pelanggan dari proses awal hingga akhir.