Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bingung Membuat "Business Plan" Selama New Normal? Ini Caranya

29 Mei 2020   07:52 Diperbarui: 15 Januari 2021   12:44 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Kompasiana.com by Misbah Murad

Business Plan atau rencana bisnis menjadi sesuatu yang penting bagi perusahaan untuk menentukan arah bisnisnya beserta dengan target keuntungan yang akan diperoleh. Biasanya rencana bisnis dibuat pada akhir tahun atau paling lambat awal tahun.

Rencana bisnis merangkum semua departemen yang ada dalam organisasi bisnis, meliputi Sales & Marketing, Keuangan, Produksi dan HRD. Pada awalnya setiap departemen mengadakan pertemuan tersendiri membahas evaluasi kinerja selama satu tahun yang sudah dilewati dan satu tahun ke depan.

Dilanjutkan pleno untuk membahas semua departemen dipimpin oleh pejabat yang paling tinggi dalam organisasi. Kemudian tahap terakhir adalah Direktur mempresentasikan hasil rencana bisnis kepada komisaris dan pemilik perusahaan, bersama dengan para direktur dari unit bisnis yang lain.

Direktur dan komisaris menandatangani rencana bisnis untuk tahun depan lengkap dengan target dan program-program, rencana bisnis tersebut sebagai acuan organisasi selama satu tahun. Dan akan dievaluasi setiap kuartal atau per semester, apakah program-program sudah dijalankan, atau ada kendala-kendala dalam eksekusinya. Lantas komponen-komponen apa saja yang ada dalam rencana bisnis?

1. Executive Summary.

Executive Summary atau ringkasan business plan, berisi rangkuman dari semua rencana yang sudah dibuat. Executive Summary apabila sebuah buku adalah bagian pendahuluan untuk memahami seluruh isi buku. Apa yang sudah dilakukan dan belum dilakukan beserta dengan kendala dan solusinya.

2. Company Overview

Company Overview atau gambaran umum perusahaan berisi gambaran perusahaan ditengah-tengah industri bisnis yang dilakukan, ke arah mana perusahaan akan dibawa. Disertai dengan sumber daya yang ada di perusahaan dan bagaimana peluangnya untuk memenangkan persaingan. Dapat disertai dengan data pencapaian untuk memberi gambaran awal perusahaan.

3. Market Analysis

Di dalam menganalisis pasar kita dapat menggunakan SWOT Anaysis, untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal perusahaan dan mengetahui peluang dan ancaman perusahaan.

Image Kompasiana.com by Misbah Murad
Image Kompasiana.com by Misbah Murad
  • Analisis Internal perusahaan

Strength & Weekness : kekuatan dan kelemahan perusahaan misalnya keberadaan sumber daya manusia, bagaimana dengan sistem apakah sudah dijalankan dengan baik, posisi brand di antara pesaing, dalam hal pembiayaan, komitmen perusahaan, corporate culture dan sebagainya.

  • Analisis Eksternal Perusahaan

Opportunity : bagaimanakah peluang bisnis, seberapa besar market size yang ada dan berapa peluang market share yang dapat diambil, adakah hal lain yang dapat mendukung iklim bisnis di tahun depan.

Threat : ancaman apa saja dari luar perusahaan, misalnya regulasi baru yang memberatkan bisnis, pesaing yang lebih agresif, kemunculan pemain baru dalam bisnis. Ancaman global contohnya perang dagang China Vs AS, atau wabah pandemi Covid-19. Tetapi juga ancaman dalam negeri , kondisi ekonomi yang lambat.

4. Customer Analysis

Menganalisis customer bisa dengan riset dari data sekunder yaitu data customer yang ada, data dari BPS, dan sebagainya. Tetapi riset juga bisa dari data primer yang diperoleh dari luar. Riset bisa dilakukan dengan cara :

  • Interview, dilakukan kepada para pelanggan, dapat bertatap muka, melalui telepon atau dengan cara daring.
  • Focus Group, dengan mengumpulkan beberapa konsumen untuk diajak diskusi, mengenai pengalaman menggunakan produk dan masukan-masukan untuk perbaikan produk supaya lebih baik.

5. Competitor Analysis

Image YourFreeTemplates.com
Image YourFreeTemplates.com

Menganalisis pesaing dapat menggunakan Porter's Five Forces.

  • Rivalry among existing competitor, seberapa besar pesaing bermain di industri yang sama, siapa yang berada di atas dan berada di bawah kita, bisa mengirimkan BI (business Intelligence) untuk mengatur strategi produk yang akan dipasarkan.
  • Bargaining power of customers, apabila produk banyak sedangkan kualitas dan harga hampir sama, akan menjadi kekuatan konsumen untuk menawar harga, perusahaan harus mempelajari pesaing yang mempunyai market share besar. Dan juga menahan konsumen loyal untuk tetap memakai produk kita.
  • Bargaining power of suppliers, perusahaan harus menjalin kerja sama atau diikat dengan kontrak supaya perusahaan tidak dipermainkan oleh supllier. Bila perlu perusahaan memberikan pembinaan kepada para supplier, supaya mereka bisa produktif dan terikat pada perusahaan.
  • Thread of new entrants, munculnya pemain baru bisa terjadi khususnya produk yang mudah dibuat dan tidak memerlukan banyak investasi. Di sini perusahaan harus selalu berinovasi produk dan peran departemen R&D sangat besar untuk menciptakan produk baru yang berbeda dari pesaing.
  • Substitute product or services, kemungkinan munculnya produk atau jasa pengganti perlu di antisipasi apalagi jenis barang yang mudah dibuat dan tidak memerlukan banyak investasi. Kekuatan brand yang dapat melawan munculnya pemain baru, dari awal perusahaan harus membangun brand, karena brand kuat membutuhkan waktu yang lama untuk dibangun menjadi top brand.

6. Management Team

Manajemen berkesempatan untuk mengevaluasi kinerja para manajer dan direktur, untuk menempatkan orang yang baik pada tempat yang tepat, the right man and the right place. 

Dengan memberikan promosi, mutasi dan demosi, agar tim menjadi solid dan dapat meyakinkan para share holder, bukan tidak mungkin para pemegang saham akan melihat para profesional yang menjalankan perusahaan. Memberikan reward & punishment sesuai dengan target yang diberikan perusahaan, sehingga menambah motivasi kepada seluruh karyawan.

7. Financial

Merumuskan keuangan dari masing-masing departemen menjadi satu dalam data konsolidasi, berisi target cash in dan cash out, pengembangan usaha, rencana pinjaman ke bank, dan tentunya dana cadangan atau darurat untuk mengantisipasi saat kondisi ekonomi melemah seperti saat ini.

Para pelaku bisnis akan bekerja ekstra dalam menyusun business plan, karena kinerja selama tahun 2020 ini mengalami penurunan, kecuali bisnis-bisnis yang diuntungkan selama wabah pandemi Covid-19. 

Memasuki tatanan baru New Normal, akan menemukan perubahan perilaku konsumen (consumer behavior) dari yang biasanya transaksi secara offline tetapi saat ini mereka terbiasa dengan transaksi via online. 

Hal ini terbukti dengan meningkatnya transaksi e-commerce sampai 40%, bahkan produk-produk sembako transaksi sampai meningkat empat kali lipat. Selain itu harus mengantisipasi beberapa lama tatanan New Normal akan berlangsung, apakah main business masih dipertahankan, ataukah harus diversifikasi produk, hal ini perlu dibicarakan oleh karyawan dari level middle management sampai top management.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun