Memperluas Perspektif
Agar perspektif kita tidak konservatif dibutuhkan beberapa cara agar perspektif kita menjadi luas :
1. Belajar
Negara Jepang menjadi negara maju salah satunya karena penduduknya mempunyai budaya membaca, di mana pun dan kapan pun ada kesempatan mereka lakukan untuk membaca. Dengan membaca pikiran kita akan menjadi tajam, wawasan akan bertambah, dan dapat membuka selubung pikiran yang selama ini tertutup. Belajar juga sebagai media untuk mengasah otak tidak lemot dan dapat mengikuti perkembangan zaman, bukankah long life education?
2. Latihan
Otak harus selalu dilatih, juga cara kita menyampaikan ide secara lisan, apabila ada kesempatan untuk berbicara pergunakan dengan sebaik-baiknya karena komunikasi lisan memerlukan latihan. Kadang di dalam otak kita ada konsep-konsep ide yang brilian, tetapi menjadi kurang berarti kalau kita tidak bisa ungkapkan dengan kata-kata. Para pemimpin ada baiknya untuk melatih tim untuk berdiskusi dan brain strorming, supaya mereka menjadi terbiasa untuk menyampaikan pendapat dan menerima pendapat dari orang lain.
3. Meningkatkan Kemampuan Analisis
Untuk melengkapi suatu perspektif dibutuhkan analisis suatu masalah, bisa menggunakan data-data sekunder yang ada di perusahaan atau dari data BPS. Sehingga perspektif kita tidak asal ngomong tetapi berdasarkan data, menjadi akurat dan solusi yang disepakati menjadi tepat.Â
Menimbang seberapa besar peluang yang ada dan seberapa besar tantangan dan risikonya. Selama peluang lebih besar dari risiko tidak ada salahnya keputusan bisa dijalankan. Semakin banyak orang yang berpikir biasanya akan semakin banyak perspektif yang ada sehingga banyak alternatif keputusan yang diambil.
Saat kondisi wabah pandemi Covid-19 ini dibutuhkan kedewasaan dan kejernihan dalam memandang suatu kejadian, mungkin secara ekonomi mengalami penurunan karena dirumahkan, di PHK atau pemotongan gaji. Tetapi dari sisi rohani ada hikmah tersembunyi dari Allah yang sengaja diberikan kepada umat-Nya.Â
Kita harus mencari tahu apa maksud Allah atas peristiwa yang menimpa seluruh penduduk dunia ini, dan apa rencana Allah atas kehidupan kita, sungguh rencana dan kehendak-Nya tak terselami.