Setelah membuat positioning nilai yang unik, selanjutnya menggunakan strategi branding yang baik untuk memosisikan brand sedemikian rupa sehingga akan membantu konsumen melihat dan menghargai nilai yang lebih besar dibandingkan dengan kompetitor.
3) Build and Expose Brand
Membangun personal branding atau bisnis yang dikenal unik bagi konsumen dan kuat membutuhkan proses waktu dan konsistensi, maka terus memperkuat nilai-nilai dan skill dengan mengambil peran dan tugas baru yang akan memberi lebih banyak expose. Atau dapat menggunakan saluran promosi, blog, forum, dan media sosial (LinkedIn, Twitter, Instagram dan Facebook) untuk menciptakan citra, baik personal branding ataupun bisnis.
Saat membangun personal branding, harus berusaha mengembangkan personality apa yang orang akan ketahui, pikirkan, dan katakan. Inilah yang mendorong atau memotivasi orang untuk mengidentifikasi dan terlibat dengan brand. Jika menjalankan strategi pembangunan brand secara konsisten, maka dengan mudah menetapkan pola yang selamanya akan dikaitkan dengan nama brand.
4.) Brand Personalize
Jika ingin kampanye membangun brand berhasil, maka harus personalisasi-kan brand. Penting untuk memberikan identitas brand, Biarlah konsumen merasakan dan mengalami kepribadian brand secara menyeluruh. Lihatlah sebagai sesuatu yang ingin diidentifikasi oleh konsumen dengan brand misalnya mobil, smarphone, atau arloji favorit.
Ketika kita terlibat dalam membangun brand, juga harus mengundang pelanggan untuk menjadi co-creation nilai-nilai brand sehingga mereka dapat merasakan bahwa ia juga memilikinya dan berhubungan dengannya.Â
Top brand mendorong interaksi brand-konsumen dengan personalisasi produk untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Ketika kita personalisasi brand, akan memberi konsumen alasan untuk berpartisipasi dan terlibat dengan brand seumur hidup.
5.) Brand Review
Brand tidak statis, itu akan melalui berbagai pergerakan dalam hidupnya. Tergantung pada strategi brand, akan tumbuh kuat, atau tetap tidak aktif, atau surut seiring waktu. Dalam siklus brand, peristiwa baru, perubahan, dan keadaan menghadirkan tantangan dan peluang untuk meningkatkan nilai brand atau membangunnya kembali. Semua ini harus memberi dorongan untuk bertanggung jawab atas kegiatan membangun brand.
Seiring pertumbuhan, demikian juga tanggung jawab dan harapan untuk melanjutkan membangun brand. Cara terbaik untuk memastikan pertumbuhan brand adalah meninjau aktivitas dan mengevaluasi kesuksesan melalui ukuran seperti tingkat kesadaran brand dan tingkat keterlibatan.