Keadaan psikologis komunikator akan memengaruhi cara pesan dikirim, diterima, dan dirasakan. Sebagai contoh jika seseorang stres, mereka mungkin disibukkan oleh keprihatinan pribadi dan tidak menerima pesan dengan baik. Manajemen stres merupakan keterampilan pribadi yang penting karena akan mempengaruhi hubungan intra personal kita.Â
Kemarahan adalah contoh lain dari hambatan psikologis untuk komunikasi. Ketika kita marah, mudah untuk mengatakan hal-hal yang nantinya bisa kita sesali, dan juga salah menafsirkan apa yang dikatakan orang lain.
Lebih umum orang dengan harga diri rendah mungkin kurang asertif (sikap mampu berkomunikasi dengan jujur dan tegas) dan merasa tidak nyaman untuk mengatakan bagaimana perasaannya.
Ketiga, Hambatan fisiologis
Hambatan fisiologis terhadap komunikasi dapat diakibatkan oleh keadaan fisik penerima. Misalnya, penerima dengan pendengaran terbatas mungkin tidak sepenuhnya memahami isi percakapan yang diucapkan, terutama jika ada kebisingan di sekitarnya.
Baca juga: Menakar Psikologi Sosial Melalui Komunikasi Efektif
Keempat, Hambatan fisik
Contoh hambatan fisik untuk komunikasi adalah jarak geografis antara pengirim dan penerima. Komunikasi umumnya lebih mudah jarak yang lebih pendek karena lebih banyak saluran komunikasi tersedia dan lebih sedikit teknologi yang dibutuhkan, komunikasi yang ideal adalah tatap muka.
Meskipun teknologi modern sering membantu mengurangi dampak hambatan fisik, kelebihan dan kekurangan masing-masing saluran komunikasi harus dipahami sehingga saluran yang tepat dapat digunakan untuk mengatasi hambatan fisik.
Kelima, Hambatan sistematis