Pemasaran di abad ke-21 adalah bagian seni dan bagian ilmu pengetahuan, dan kedua belah pihak menempatkan peran penting dalam pemasaran yang sukses.Â
Ekspresi kreatif mengembangkan marketing campaign yang menarik perhatian dan menangkap imajinasi, tetapi di balik setiap strategi pemasaran terdapat teori yang berakar kuat dalam psikologi, ekonomi, dan studi dalam perilaku manusia.
Wawasan ilmiah membantu para pemasar merancang campaign yang berbicara dengan keprihatinan mendasar dan keinginan konsumen mereka, yang sangat memperdalam dampak materi pemasaran.
Di jantung studi ilmiah pemasaran adalah wawasan kunci tentang perilaku konsumen, atau mengapa konsumen membeli dan bertindak seperti yang mereka lakukan.
Teori Consumer Behavior (perilaku konsumen) Â membahas masalah-masalah penting, seperti bagaimana konsumen membeli sebagai individu versus bagaimana mereka membeli dalam kelompok, peran emosi dalam keputusan pembelian, sikap pasca-pembelian, dan peran utilitas objek.
Memahami masalah ini meningkatkan efektivitas campaign pemasaran dan dampaknya terhadap konsumen.
Untuk menentukan perilaku konsumen, pemasar menggunakan banyak model perilaku konsumen.
Theory of Reasoned Action
Dibuat oleh Martin Fishbein dan Icek Ajzen pada akhir 1960-an, Theory of Reasoned Action memusatkan analisisnya pada pentingnya sikap yang sudah ada sebelumnya dalam proses pengambilan keputusan.
Inti dari teori ini menyatakan bahwa konsumen bertindak berdasarkan perilaku berdasarkan pada niat mereka untuk menciptakan atau menerima hasil tertentu. Dalam analisis ini, konsumen adalah aktor rasional yang memilih untuk bertindak demi kepentingan terbaik mereka.
Menurut teori tersebut, kekhususan sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. Seorang konsumen hanya mengambil tindakan spesifik ketika ada hasil yang sama-sama spesifik yang diharapkan.