Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Author: Transformasi HRD dalam Bisnis (2021). Ketika Kita Harus Memilih (2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (2022). Merajut Keabadian (2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (2024).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jumat Agung, 15 Makna Peringatan Jumat Agung Secara Live Streaming

10 April 2020   13:27 Diperbarui: 2 April 2021   09:31 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejatinya umat Kristiani hari ini Jumat 10 April 2020 memperingati Jumat Agung di gereja, tetapi karena kondisi darurat Covid-19, maka ibadah dilakukan secara Live Streaming melalui YouTube Channel. 

Sepertinya kurang afdol memperingati peristiwa besar tetapi dilakukan di rumah, apalagi Ibadah Jumat Agung adalah Ibadah Istimewa yang seharusnya disertakan dengan Perjamuan Suci.

Perjamuan Suci adalah perjamuan memakan roti dan minum anggur, sebagai tanda umat ikut dalam penderitaan dan kematian-Nya, supaya hidup kita bisa menyatu dengan Tuhan seperti ranting dengan pohon.

Pengurus gereja mempunyai kebijakan yang berbeda-beda, ada yang melaksanakan Ibadah Live Streaming  secara jarak jauh dirumah masing-masing dengan disertakan Perjamuan Suci tetapi ada gereja yang tidak melakukan itu, Live Streaming hanya berisi ibadah saja tanpa Perjamuan Kudus yaitu pujian, penyembahan, doa dan pemberitaan firman Tuhan. Tentunya masing-masing gereja mempunyai alasan tersendiri untuk menentukan kebijakan.

Umat Tuhan jangan sampai kehilangan makna, sekalipun tidak diperingati di gedung gereja tetapi di ruman dengan cara ibadah jarak jauh. Beberapa hal berikut ini adalah makna dari peringatan Jumat Agung :

1. Bahwa Jumat Agung memperingati wafatnya Yesus, Dia rela menyerahkan nyawa-Nya yang tidak berdosa, untuk satu misi besar yaitu menebus segala dosa umat seluruh dunia.

2. Pengorbanan Yesus di kayu salib sebagai bukti kasih yang besar atas kita orang yang berdosa.

3. Tanpa wafatnya Yesus di bukit Golgota maka kita umat manusia akan binasa, karena darah apapun termasuk darah anak domba tidak dapat menebus dosa manusia, yag bisa menebus adalah darah Anak Manusia yang tidak bercacat dan bercela.

4. Yesus dicaci, diludahi, dicambuk, disiksa tetapi dalam mulut-Nya tidak keluar hujatan atau keluh kesah tapi kata-kata berkat, ampuni mereka kerena mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat.

5. Sebelum Yesus disalibkan Dia berpesan untuk berdoa dan berjaga-jaga, berdoa sebagai bukti bahwa Yesus manusia biasa yang membutuhkan kekuatan dari Allah Bapa karena tanpa kekuatan dari Allah Bapa maka Dia tidak dapat melakukan kehendak-Nya dan berjaga --jaga atas hati kita supaya tidak berdosa, hati kita suci tidak ada kejahatan dan kemunafikan.

6. Yesus pribadi yang menang atas dosa walaupun diperlakukan jahat tapi Dia membalas dengan kebaikan, walaupun menghadapi tantangan Dia tetap melakukan kehendak-Nya dan Dia juga menang atas kuasa maut, karena pada hari ketiga dibangkitkan.

7. Tuhan kalau bisa lalukan cawan anggur ini dari padaku, itu permohonan Yesus sebagai bentuk kegelisahan jangan-jangan misi penyelamatan-Nya menjadi gagal, karena dibutuhkan korban darah yang sempurna.

8. Yesus adalah pribadi yang taat dan setia, dalam penderitaan bahkan sampai wafat di kayu salib darahnya tercurah atas kita, dan karena kesetiaan-Nya maka doa Yesus di dengar Bapa di sorga.

9. Umat Kristiani dituntut untuk mengikuti jejak-Nya yaitu ikut menderita karena Kristus, karena penderitaan bukan akhir tetapi awal dari sebuah kemenangan. Menderita ketika kita diperlakukan tidak adil, menderita ketika orang berbuat jahat dan kita membalas dengan kasih dan menderita ketika kita melakukan kehendak-Nya dan tidak berbuat dosa.

10. Yesus telah mati untuk kita yang hidup, supaya kita yang hidup ini tidak hidup untuk kepentingn diri sendiri tetapi hidup untuk Kristus dan melakukan perintah-Nya.

11. Kita dahulu jauh tetapi sekarang menjadi dekat karena darah Yesus, Dia sudah membuka jalan bagi kita untuk dapat menghampiri tahta kudus-Nya.

12. Makna penebusan juga berarti kita harus beribadah kepada-Nya, karena jemaat Tuhan didapatkan dari korban darah Yesus.

13. Yesus sudah mengasihi umat seluruh dunia, hendaklah kita mengasihi Tuhan dan sesama kita, karena apapun juga yang kita perbuat tanpa kasih sama saja dengan gong yang berkumandang dan canang yang bergemerincing, sesuatu yang tidak berguna.

14. Tuhan tidak berjanji langit selalu biru, Tuhan juga tidak berjanji jalan selalu rata, tetapi Tuhan berjanji selalu menyertai dan memberi kekuatan. Yesus juga harus menghadapi penderitaan dan tantangan yang berat bahkan sampai wafat di salib, tetapi Tuhan memberikan kemenangan.

15. Disaat kondisi seperti ini hendaklah kita selalu bersyukur kepada Tuhan karena kebaikan datangnya dari Tuhan, Dia punya rencana atas hidup kita untuk diselamatkan. Mungkin dunia ini tidak bisa meyelamatkan kita, tetapi Tuhan menyelamatkan kita di kehidupan kekal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun