Mohon tunggu...
Kris Arneta Simarmata
Kris Arneta Simarmata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ 2021

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi Pertahanan UMKM pada Masa Pandemi di Indonesia

16 Maret 2022   00:33 Diperbarui: 16 Maret 2022   00:49 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Coronavirus Disaes 2019 (Covid-19), pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir tahun 2019 yang akhirnya virus ini menyebar ke seluruh dunia. Sebuah badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. 

Virus ini memiliki gejala seperti orang yang sedang flu tapi di tahap yang lebih parah. Penyebaran virus yang semakin tajam dan tidak terkendali di seluruh dunia ini akhirnya pada tanggal 11 Maret 2020, WHO mengumumkan bahwa virus Corona berstatus pandemi.

Dampak yang sangat luar biasa dari adanya pandemi Covid-19 ini membawa efek yang sangat signifikan terutama pada bidang perekonommian, di mana di masa pandemi kemiskinan semakin meningkat karena ada pemutusan hubungan kerja atau PHK yang dilakukan beberapa perusahaan, karena kurangnya kegiatan produksi ini mengakibatkan dari kurangnya permintaan.  

Di masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 hingga sekarang sangat memberikan dampak yang sangat signifikan dari berbagai sektor ekonomi yang ada di Indonesia khususnya pada sektor UMKM.

Lalu bagaimana upaya yang pemerintah lakukan untuk mengatasi atau mempertahankan para pengusaha UMKM ini, apalagi sangat banyak dari pekerja yang terlibat dalam usaha ini. 

Apalagi pada saat Covid-19 semakin meningkat pemerintah membuat aturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berskala besar yang membuat semakin menurunnya pemasukan di bidang perekonomian, dimana sejumlah besar para tenaga kerja kehilangan pekerjaan terutama mereka yang bekerja di sektor mikro karena kurangnya modal yang tersedia.

Di masa pandemi seperti ini saya harap pemerintah memberikan perhatian khusus untuk para pengusaha UMKM karena di sektor ini paling banyak menyerap tenaga kerja. Tetapi banyak sekali hambatan yang akan dialami oleh pengusaha UMKM seperti turunnya konsumen, kurangnya modal, sedikitnya stok bahan baku, dan terhambatnya distribusi dan produksi. 

Dimana sektor UMKM sendiri pasarnya adalah orang warga yang berada di kelas bawah yang sangat terdampak dari pandemi ini. Lalu dari masalah-masalah UMKM ini bagaimana strategi pemerintah untuk mempertahankan UMKM di masa pandemi seperti ini karena jika dilihat dari segi ekonomi UMKM adalah penyumbang PDB terbesar di Indonesia.

PEMBAHASAN

  • MASALAH ATAU DAMPAK YANG TERJADI DALAM MASYARAKAT

Seperti yang kita tahu peran sektor UMKM di Indonesia sangat penting, namun di masa pandemi seperti ini justru di sektor tersebut melemah. Hampir di seluruh wilayah di Indonesia mengalami penurunan di sektor UMKM. 

Contoh dari sektor UMKM adalah bidang kuliner dimana selama pandemi ini menjadi bidang yang paling terdampak karena kebijakan yang diberikan oleh pemerintah di masa pandemi seperti PPKM dan social distancing yang membuat para pengusaha di bidang kuliner sepi konsumen apalagi restoran-restoran yang melakukan sistem dine in atau makan di tempat selama PPKM berlangsung tidak diizinkan untuk di operasikan karena itu orang jadi malas untuk keluar dari rumah.

Tidak hanya di bidang kuliner di bidang lain seperti bidang fashion juga sama terdampaknya karena selama pandemi apalagi jika menjelang lebaran hari raya idul fitri dimana sudah menjadi tradisi tiap tahun sebuah kelurga berbelanja baju dan pakaian, tetapi di masa pandemi pemerintah melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang mana pusat perbelanjaan yang tadinya ramai pengunjung untuk membeli pakaian menjadi berkurang karena pemerintah melarang adanya kerumunan. 

Dan banyak kasus keluarga lebih memilih memakai pakaian lebaran yang bisa dipakai dari tahun lalu daripada harus membeli lagi hal ini yang menjadi penyebab turunnya minat dalam bidang fashion.  

Akibat dari kekurangan atau tidak adanya dana yang masuk di sebuah usaha akan menyebabkan banyaknya pemutusan hubungan kerja atau PHK karena para pengusaha tidak punya biaya untuk membayar gaji karyawannya dan akibat dari PHK juga akan menimbulkan masalah baru lagi yaitu pengangguran yang mana jika semakin banyak orang yang tidak bekerja maka tingkat kemiskinan pun juga ikut naik.

  • SOLUSI UNTUK MENGATASI MASALAH UMKM DI MASA PANDEMI DENGAN MENGGUNAKAN ASPEK PERENCANAAN PEMBANGUNAN 

Dilihat dari masalah-masalah yang terjadi, kita butuh pemecahan masalaha bagaimana mempertahankan sektor UMKM di masa pandemi dan bagaimana program-program yang harus di buat untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan aspek-aspek perencanaan sosial dimana perencanaan sosial dapat membantu dan memberi kontribusi yang secara sistematis. Berikut ini beberapa solusi yang bisa dibuat:

  • Menggunakan model community organization 

Dengan menggunakan model ini setidaknya selaku pengusaha UMKM harus dapat meningkatkan kreativitasnya dan keterampilannya dalam memanejemen kebutuhan produksinya yang harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, para pengusaha UMKM harus dituntut kreatif untuk bisa menarik para pelanggang dengan menggunakan cara yang baru atau memperbarui hasil produksinya.

 Lalu model ini juga dapat membantu para pengusaha dalam melakukan pembagian tugas-tugas untuk para karyawannya menjadi lebih rinci karena di masa pandemi untuk para pengusaha UMKM baru mereka harus bisa mengorganisir bagian-bagian yang akan menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan hal ini yang menjadi pertimbangan juga bagi para pengusaha untuk merekrut berapa banyak karyawan yang dia perlukan. Karena jika terlalu banyak hal tersebut justru akan membuat jalan produksi bisa terhambat.

  • Menggunakan model social action

Model tipe ini lebih menekankan pada aksi, contohnya seperti mengajak atau menghimbau kepada masyarakat untuk membeli produk hasil UMKM dengan menjelaskan kepada masyarakat bahwa jika mereka membeli produk-produk dari hasil UMKM berarti mereka telah membantu pemerintah dan membantu menyelamatkan para pengusaha UMKM agar tidak jatuh ke jurang kemiskinan.

  • Menggunakan model community development

Pada model ini peran pemerintah sangat penting untuk membangun masyarakat, dimana pemerintah harus memberikan edukasi atau penyuluhan bagaimana seharusnya sebuah usaha dijalankan di masa pandemi ini, hal ini bertujuan agar masyarakat tidak lagi salah dalam mengambil keputusan jika ingin membangun sebuah usaha.

  • KESIMPULAN

Survey menunjukkan bahwa para pengusaha UMKM ini adalah aktor yang benar-benar terdampak dari adanya pandemi Covid-19 tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia, pelemahan UMKM sangat berdampak pada turunnya pendapatan dan keuntungan serta turunnya minat masyarakat, lalu banyak sekali kendala perihal proses produksi dan distrubusi karena adanya kebijakan pemerintah seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), social distancing dan larangan berkerumun sehingga menyulitkan para pengusaha UMKM untuk menjual atau mempromosikan hasil produksinya. 

Bidang yang paling terdampak dari adanya pandemi ini adalah bidang kuliner dan bidang fashion dimana pada bidang kuliner turunnya konsumen diakibatkan adanya kebijakan PPKM yang melarang masyarakat untuk makan di tempat  atau dine in di sebuah restoran hal tersebut membuat masyarakat malas untuk keluar dari rumah, dampak selanjutnya pada bidang fashion karena pemerintah menerapkan kebijakan PSBB agar tidak terjadi kerumunan karena masyarakat yang saat menjelang lebaran pasti akan menuju pusat perbelanjaan tetapi hal itu dilarang karena akan menimbulkan kerumunan.

Lalu solusi yang bisa diberikan untuk tetap mempertahankan UMKM ini adalah menggunakan model community organization yang fokus pada meningkatkan keterampilan dan kreativitas serta bagaimana cara membangun manejemen yang tepat bagi usaha, lalu model yang kedua menggunakan model social action model ini fokus pada aksi yang akan diberikan para pengusaha untuk menarik para konsumen, lalu solusi yang ketiga yaitu community development yang fokus pada pembangunan masyarakat dimana peran pemerintah memiliki peran utama di model ini, dimana pemerintah memberikan edukasi pada masyarakat bagaimana cara membangun usaha yang benar dan mengajarkan para pengusaha bagaimana untuk mengambil suatu keputusan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun