Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tren Gaya Hidup YONO 2025 ala Slow Living dan Cara Bijak Menata Keuangan Menuju Hari Tua Bahagia

31 Desember 2024   10:38 Diperbarui: 31 Desember 2024   10:38 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock

Pernahkah Anda merasa bahwa hidup yang penuh dengan kesenangan instan dan keputusan sesaat tidak selalu membawa kebahagiaan jangka panjang? Mungkin saatnya untuk beralih dari filosofi hidup "YOLO" (You Only Live Once) yang menekankan pada menikmati hidup tanpa batas, ke "YONO" (You're Only Normal Once) yang lebih mendorong kita untuk menjalani hidup dengan penuh perencanaan dan tanggung jawab. Gaya hidup YONO mengajak kita untuk menyadari bahwa setiap keputusan yang kita buat hari ini akan mempengaruhi kualitas hidup kita di masa depan. Relevansi filosofi ini semakin terasa ketika kita berbicara tentang perencanaan keuangan untuk masa pensiun. Stabilitas finansial yang terencana dengan baik adalah kunci untuk mencapai hari tua yang tidak hanya aman, tetapi juga penuh kebahagiaan dan ketenangan. Di tahun 2025, inilah saat yang tepat untuk mulai merencanakan keuangan dengan bijak demi mewujudkan masa depan yang lebih stabil dan menyenangkan.

Apa Itu Gaya Hidup YONO?

Gaya hidup YONO (You're Only Normal Once) merupakan filosofi yang berfokus pada keseimbangan, perencanaan, dan stabilitas dalam menjalani kehidupan. Berbeda dengan filosofi YOLO (You Only Live Once) yang cenderung mendorong individu untuk hidup dengan cara impulsif dan mengejar kesenangan sesaat, YONO mengajak kita untuk berpikir lebih jauh ke depan dan membuat keputusan yang mendukung kesejahteraan jangka panjang. Dalam YONO, kita diajak untuk memahami bahwa hidup yang normal---dengan segala tantangannya---memerlukan pendekatan yang lebih matang dan terencana, baik dalam hal karier, hubungan, maupun keuangan.

Perbedaan mencolok antara YONO dan YOLO terletak pada cara pandang kita terhadap hidup. Sementara YOLO sering kali mengarah pada perilaku konsumtif, seperti pembelian impulsif atau mengejar kenikmatan sesaat tanpa memikirkan dampaknya, YONO mengedepankan tanggung jawab terhadap masa depan. Gaya hidup ini mendorong kita untuk menetapkan tujuan jangka panjang, mengatur prioritas, dan membuat keputusan yang lebih bijak dalam berbagai aspek kehidupan.

Fenomena ini semakin populer di kalangan generasi muda yang mulai merasa bahwa kesenangan sesaat tidak selalu memberikan kepuasan yang berkelanjutan. Banyak dari mereka yang kini memilih YONO karena ingin mencapai kestabilan finansial, kesejahteraan mental, dan hubungan yang lebih bermakna. Dengan semakin banyaknya tantangan global dan kebutuhan untuk memiliki kehidupan yang lebih berkelanjutan, YONO menjadi pilihan hidup yang lebih realistis dan bertanggung jawab bagi generasi yang ingin meninggalkan warisan yang lebih baik, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk generasi mendatang.

Mengapa Slow Living Jadi Pilihan di Masa Tua?

Slow living adalah filosofi hidup yang mengajarkan untuk lebih menikmati setiap momen, menghargai kualitas hidup, dan memprioritaskan ketenangan daripada kesibukan yang berlebihan. Gaya hidup ini sangat relevan dengan masa tua, terutama bagi mereka yang ingin menjalani hari tua dengan kesehatan, kebahagiaan, dan kedamaian batin. Di masa pensiun, ketika kita lebih banyak memiliki waktu luang, slow living memungkinkan kita untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti, seperti menjaga kesehatan, menikmati waktu bersama orang terkasih, dan menemukan kedamaian dalam keseharian yang sederhana.

Manfaat slow living bagi kesehatan fisik dan mental sangat besar. Secara fisik, gaya hidup ini mendorong kita untuk bergerak lebih santai dan teratur, seperti melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau berkebun, yang bermanfaat untuk menjaga kebugaran tubuh. Selain itu, dengan mengurangi stres dan tekanan yang sering kali disebabkan oleh kehidupan yang sibuk, slow living membantu menjaga keseimbangan hormon dan meningkatkan kualitas tidur, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan jangka panjang.

Dari segi mental, slow living memberikan ruang bagi kita untuk mengurangi kecemasan dan menikmati hidup secara lebih mindful. Aktivitas yang mendukung gaya hidup ini, seperti meditasi, yoga, atau hanya duduk santai di alam, membantu kita mereset pikiran, meningkatkan konsentrasi, dan mengurangi stres. Menghabiskan waktu di alam, seperti berkebun atau berjalan di taman, juga terbukti dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi perasaan cemas, dan memberi kita rasa kepuasan yang lebih besar dalam hidup sehari-hari. Selain itu, menjalani hobi seperti menulis, olahraga, memasak, atau berkebun memberikan kesempatan untuk berfokus pada kegiatan yang membawa kebahagiaan dan kepuasan, tanpa harus terburu-buru atau terbebani oleh tuntutan eksternal. Semua ini berkontribusi pada kesejahteraan mental yang lebih baik, yang sangat penting dalam mencapai kualitas hidup yang lebih tenang dan bahagia.

Dengan slow living, kita tidak hanya merencanakan hari tua yang sehat dan bugar, tetapi juga menciptakan kehidupan yang lebih bermakna dan penuh kedamaian, menjadikan masa pensiun sebagai waktu untuk menikmati hidup dengan cara yang lebih santai, tetapi tetap memuaskan.

Tantangan dalam Menata Keuangan untuk Masa Pensiun

Menyiapkan keuangan untuk masa pensiun bukanlah hal yang mudah, terutama dengan berbagai tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah dampak inflasi dan biaya hidup yang terus meningkat. Seiring waktu, harga barang dan jasa cenderung naik, sementara pendapatan tetap atau terbatas, seperti pensiun, tidak selalu berkembang seiring dengan kenaikan biaya hidup. Ini dapat menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari saat pensiun, jika perencanaan keuangan tidak disiapkan dengan baik.

Ketergantungan pada pemasukan pasif, seperti pensiun, tabungan, atau hasil investasi, menjadi tantangan lain yang tidak bisa diabaikan. Banyak orang cenderung mengabaikan pentingnya perencanaan finansial sejak dini dan mengandalkan dana pensiun yang mungkin tidak mencukupi kebutuhan jangka panjang. Oleh karena itu, membangun sumber pemasukan pasif yang stabil dan berkelanjutan sangat penting agar kita dapat menikmati hari tua dengan nyaman tanpa harus bergantung pada bantuan orang lain atau sumber daya yang terbatas.

Selain itu, kurangnya perencanaan keuangan yang matang sejak awal sering kali menyebabkan ketidakstabilan finansial di masa pensiun. Tanpa perencanaan yang jelas, kita bisa terjebak dalam pola pengeluaran yang tidak terkendali, utang yang menumpuk, atau bahkan tidak memiliki tabungan yang cukup untuk pensiun. Keputusan yang terburu-buru, seperti pembelian aset yang kurang menguntungkan atau pengeluaran berlebihan, dapat menghambat kesiapan kita untuk menikmati masa pensiun dengan tenang. Oleh karena itu, penting untuk mulai merencanakan keuangan jauh-jauh hari agar masa pensiun tidak menjadi beban, tetapi justru menjadi waktu yang dapat dinikmati dengan tenang dan bahagia.

5 Langkah Bijak Menata Keuangan untuk Pensiun ala Slow Living

1. Tetapkan Prioritas Keuangan

Langkah pertama dalam menata keuangan untuk pensiun adalah dengan menetapkan prioritas yang jelas. Fokuskan perhatian pada kebutuhan utama seperti perumahan yang nyaman, kesehatan yang terjaga, dan gaya hidup sederhana yang mendukung prinsip slow living. Saat merencanakan masa pensiun, pastikan untuk memikirkan tempat tinggal yang dapat memberikan ketenangan, fasilitas kesehatan yang memadai, serta pengeluaran yang minimal namun cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan menetapkan prioritas keuangan ini, kita dapat meminimalisir pengeluaran yang tidak perlu dan memastikan dana pensiun cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.

2. Bangun Dana Pensiun yang Kuat

Untuk memastikan masa pensiun yang nyaman, mulailah menabung dan berinvestasi sejak dini. Semakin cepat Anda mulai, semakin besar potensi dana pensiun Anda berkembang. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan jangka panjang Anda, seperti reksa dana, saham, atau bahkan properti yang dapat memberikan keuntungan stabil. Pastikan bahwa investasi yang dipilih sejalan dengan gaya hidup slow living, yaitu investasi yang memberikan stabilitas tanpa tekanan jangka pendek. Dengan disiplin menabung dan berinvestasi, Anda dapat membangun dana pensiun yang kuat untuk menikmati masa tua dengan tenang.

3. Kurangi Utang dan Beban Finansial

Utang yang menumpuk bisa menjadi beban yang sangat berat saat pensiun. Oleh karena itu, salah satu langkah penting dalam perencanaan keuangan adalah melunasi utang sebelum memasuki masa pensiun. Disiplin dalam mengelola keuangan dan menghindari pembelian barang yang tidak perlu dapat membantu Anda mengurangi utang dan membebaskan lebih banyak dana untuk ditabung. Gaya hidup sederhana yang menjadi ciri khas slow living dapat membantu Anda lebih hemat, mengurangi pemborosan, dan menyisakan lebih banyak uang untuk masa depan. Dengan mengurangi beban finansial, Anda bisa lebih fokus menikmati hidup tanpa khawatir tentang masalah keuangan.

4. Siapkan Asuransi Kesehatan dan Proteksi Finansial

Memasuki masa pensiun berarti menghadapi kemungkinan risiko kesehatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki asuransi kesehatan yang memadai untuk melindungi Anda dari biaya medis yang tak terduga. Selain program BPJS, pilihlah asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda, baik itu asuransi kesehatan umum maupun yang lebih spesifik, seperti asuransi penyakit kritis atau perawatan jangka panjang. Asuransi jenis ini memberikan perlindungan lebih jika Anda menghadapi kondisi kesehatan yang memerlukan perawatan intensif atau jangka panjang, sehingga dapat mengurangi beban biaya medis yang semakin meningkat seiring bertambahnya usia.

5. Ciptakan Pemasukan Pasif

Pemasukan pasif adalah kunci untuk menjalani pensiun dengan tenang tanpa ketergantungan pada satu sumber pendapatan. Bangunlah sumber pemasukan pasif yang sesuai dengan prinsip slow living, seperti investasi properti yang dapat disewakan, portofolio saham yang menghasilkan dividen, atau menjalankan bisnis kecil yang sesuai dengan minat Anda, seperti berkebun, kerajinan tangan, dan lainnya. Pemasukan pasif ini akan memberikan pendapatan yang stabil tanpa harus bekerja keras setiap hari, memungkinkan Anda untuk menikmati hidup dengan lebih santai, sambil tetap menjaga keuangan Anda tetap sehat dan terkontrol.

Dengan mengikuti lima langkah bijak ini, Anda dapat menata keuangan untuk pensiun yang tidak hanya stabil tetapi juga selaras dengan gaya hidup slow living yang memberikan ketenangan dan kebahagiaan di hari tua.

***

Merencanakan keuangan sejak dini adalah langkah penting untuk mencapai hari tua yang bahagia, terutama dengan mengadopsi gaya hidup YONO dan slow living. Dengan fokus pada perencanaan jangka panjang yang bijak, kita dapat menghindari stres finansial di masa pensiun dan menciptakan kehidupan yang stabil serta penuh kedamaian. Keuangan yang terencana dengan baik memungkinkan kita untuk menikmati hidup secara lebih tenang, tanpa terjebak dalam kesibukan dan pengeluaran yang tidak perlu.

Tahun 2025 adalah waktu yang tepat untuk mulai menata keuangan Anda dengan serius, sehingga Anda dapat menuju masa pensiun yang ideal, dengan keseimbangan antara finansial yang stabil dan kualitas hidup yang tenang. Jangan tunggu terlalu lama untuk merencanakan masa depan Anda---mulailah sekarang agar hari tua Anda bisa dinikmati dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.

Prioritaskan keseimbangan antara pengelolaan keuangan yang bijak dan gaya hidup yang seimbang. Dengan demikian, Anda tidak hanya akan memiliki dana pensiun yang cukup, tetapi juga kualitas hidup yang penuh ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun