Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

I-Statement dalam Menghadapi Konflik Siswa: Panduan bagi Guru

4 November 2024   14:31 Diperbarui: 4 November 2024   14:50 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chemistry yang positif sejak awal membantu guru membangun kepercayaan, sehingga komunikasi menjadi lebih lancar dan suasana kelas lebih mendukung proses pembelajaran. 

Siswa yang merasa dihargai dan dipahami juga akan lebih mudah diajak bekerja sama, baik dalam mengikuti aturan kelas maupun saat menghadapi tantangan belajar. Dengan modal chemistry yang kuat, guru dapat menumbuhkan lingkungan belajar yang menyenangkan dan penuh rasa hormat, menjadikan kelas tempat di mana setiap siswa merasa didukung untuk berkembang secara akademis dan pribadi.

2. Identifikasi Emosi Diri. 

Sebelum merespons konflik, guru sebaiknya melakukan refleksi untuk mengenali perasaan mereka sendiri. Misalnya, ketika menghadapi siswa yang mengobrol saat pelajaran, cobalah untuk berpikir, "Apa yang sebenarnya saya rasakan?" Mungkin perasaan yang muncul adalah kesal, kecewa, atau terganggu. 

Mengakui perasaan ini membantu guru lebih jernih dalam menanggapi situasi tanpa terbawa emosi, sehingga pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tidak terkesan menyerang. 

Menurut Gottman dalam bukunya Why Marriages Succeed or Fail (1994), mengenali emosi adalah langkah awal untuk mengurangi respons impulsif yang justru bisa memperkeruh suasana. Meskipun karya ini awalnya berfokus pada hubungan pernikahan, prinsip-prinsipnya dapat diterapkan dalam berbagai konteks hubungan manusia, termasuk interaksi antara guru dan siswa.

3. Susun Kalimat I-Statement yang Efektif. 

Setelah mengenali emosi, guru bisa mulai menyusun I-Statement yang tepat. Teknik ini melibatkan struktur yang jelas: ungkapkan perasaan, jelaskan situasi, sebutkan dampaknya, dan tambahkan harapan. 

Misalnya, "Saya merasa kecewa ketika kamu berbicara di kelas karena itu mengganggu pelajaran, dan saya berharap kamu bisa mendengarkan lebih baik." 

Penggunaan I-Statement ini menghindari nada menyalahkan yang sering ada pada You-Statement, seperti "Kamu selalu mengganggu!" Kembali mengutip pernyataan Gordon (2003), ini membantu siswa lebih memahami pesan tanpa merasa diserang, yang pada akhirnya mendorong mereka untuk merespons dengan lebih positif.

4. Ajak Siswa untuk Refleksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun