Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ngakalin Nafsu Jajan: Real Food, Solusi Praktis untuk Remaja Aktif

13 Oktober 2024   15:54 Diperbarui: 13 Oktober 2024   16:58 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cemilan (sumber: freepik)

Indah, seorang remaja kelas 11 yang super sibuk dengan jadwal sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan latihan basket. Setiap hari, ia harus berkejaran dengan waktu, sering kali tak sempat sarapan dan akhirnya mengandalkan camilan cepat saji seperti keripik, boba, atau burger di kantin sekolah. Dalam sekejap, kebiasaan ini menjadi rutinitas. Namun, semakin sering ia mengonsumsi jajanan instan, Indah mulai merasa lesu, sulit fokus saat belajar, dan berat badannya naik tanpa disadari.

Kasus Indah bukanlah cerita yang asing di kalangan remaja aktif. Banyak remaja seperti Indah yang memilih makanan cepat saji dan camilan tak sehat sebagai solusi instan di tengah kesibukan. Padahal, pilihan makanan tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti menurunkan energi, mengganggu fokus, bahkan memicu masalah kesehatan jangka panjang.

Di sinilah pentingnya beralih ke real food---makanan alami yang minim proses dan kaya nutrisi---sebagai solusi praktis dan sehat. Dengan memilih real food, remaja dapat tetap aktif, sehat, dan berenergi sepanjang hari, tanpa mengorbankan kenikmatan makan.

Tren Jajan Remaja Aktif

Di kalangan remaja, jajan seolah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup, terutama bagi mereka yang memiliki aktivitas fisik dan sosial tinggi. Setelah berolahraga, hangout di kafe bersama teman-teman, atau sekadar mengisi waktu istirahat di sekolah, jajanan seperti minuman boba, keripik, dan burger sering kali menjadi pilihan utama. 

Pola makan seperti ini sangat umum, karena makanan cepat saji mudah didapat dan mengenyangkan dalam waktu singkat. Selain itu, keinginan untuk tampil "kekinian" turut memperkuat kebiasaan jajan di kalangan remaja aktif.

Media sosial juga berperan besar dalam membentuk tren jajan ini. Influencer makanan dan postingan tentang jajanan viral di platform seperti Instagram atau TikTok dapat dengan mudah memicu keinginan remaja untuk mencoba berbagai camilan atau minuman baru, tanpa mempertimbangkan dampak kesehatannya. 

Tekanan dari teman sebaya juga tak bisa diabaikan. Sering kali, kebiasaan jajan menjadi ajang pergaulan, di mana remaja merasa harus ikut serta agar tidak ketinggalan momen sosial.

Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan jajanan yang tinggi gula, garam, dan lemak dapat berdampak negatif pada kesehatan. Risiko seperti penambahan berat badan, kelelahan, dan masalah kesehatan jangka panjang seperti diabetes atau hipertensi mulai mengintai ketika pola makan tidak sehat ini berlangsung terus-menerus. Remaja yang aktif, meskipun membutuhkan lebih banyak energi, tetap memerlukan nutrisi yang tepat untuk menjaga kesehatan dan performa fisik mereka.

Apa Itu Real Food?

Real food adalah makanan alami yang minim proses pengolahan, tidak mengandung bahan tambahan buatan, dan kaya nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Dalam kehidupan sehari-hari, real food bisa berupa buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian utuh seperti beras merah atau quinoa, serta sumber protein sehat seperti telur, ikan, dan kacang-kacangan. Makanan ini tidak hanya lebih bergizi, tetapi juga lebih baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Beberapa contoh real food yang mudah didapat antara lain apel, pisang, wortel, bayam, kacang almond, dan telur rebus. Makanan ini mengandung vitamin, mineral, serat, dan protein yang membantu tubuh berfungsi dengan optimal, terutama bagi remaja yang aktif. Tidak seperti jajanan instan atau makanan olahan yang tinggi gula dan lemak, real food memberikan energi berkelanjutan dan membantu menjaga keseimbangan nutrisi.

Kelebihan real food sangat jelas dibandingkan dengan makanan olahan atau jajanan cepat saji. Karena kaya akan nutrisi, real food membantu meningkatkan energi, mendukung pertumbuhan, dan memperbaiki fungsi otak, sehingga remaja bisa lebih fokus dalam belajar dan memiliki performa fisik yang lebih baik. 

Selain itu, real food juga dapat menjaga kesehatan jangka panjang dengan mengurangi risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, dan masalah jantung, yang sering kali menjadi dampak negatif dari kebiasaan makan makanan olahan.

Solusi Praktis: Tips Ngakalin Nafsu Jajan dengan Real Food

Mengakali nafsu jajan dengan real food sebenarnya tidak sulit jika dilakukan dengan perencanaan yang tepat. Salah satu langkah praktis adalah dengan menyiapkan cemilan sehat yang bisa dibawa ke mana saja. 

Misalnya, buah-buahan segar seperti apel, pisang, atau anggur dapat dikemas dalam wadah kecil dan dibawa saat pergi ke sekolah atau kegiatan lainnya. Alternatif lain adalah kacang-kacangan seperti almond atau kacang mete, yang kaya protein dan serat, bisa menjadi pilihan camilan cepat saji yang mengenyangkan dan praktis.

Untuk aktivitas sehari-hari, baik sebelum maupun sesudah olahraga atau kegiatan fisik, pilihan real food bisa sangat bervariasi. Sebelum aktivitas, remaja bisa mengonsumsi smoothie buah dengan tambahan oatmeal atau chia seed untuk memberi energi yang tahan lama. 

Setelah beraktivitas, telur rebus atau yogurt tanpa gula bisa menjadi sumber protein yang membantu memulihkan tubuh. Ini adalah contoh cemilan yang tidak hanya sehat, tetapi juga mendukung performa fisik remaja aktif.

Untuk mengurangi nafsu jajan, ada beberapa tips yang bisa diterapkan. Pertama, pastikan selalu ada stok real food di rumah atau di tas, sehingga tidak tergoda membeli jajanan instan ketika merasa lapar. Selain itu, memilih camilan yang lebih mengenyangkan seperti kacang-kacangan, buah-buahan dengan serat tinggi, atau telur dapat membantu menunda rasa lapar lebih lama. Dengan terbiasa mengonsumsi real food yang kaya nutrisi, keinginan untuk jajan camilan instan secara bertahap akan berkurang, karena tubuh mendapatkan nutrisi yang lebih optimal dari makanan sehat.

***

Menjaga pola makan sehat dengan memilih real food bukan hanya sekadar soal mengatasi nafsu jajan, tetapi juga tentang memberikan tubuh apa yang benar-benar dibutuhkannya, terutama bagi remaja aktif. 

Makanan cepat saji dan camilan instan memang terlihat praktis dan menggoda, tetapi efek jangka panjangnya bisa merugikan kesehatan. Dengan mengganti jajanan tidak sehat dengan real food yang alami, kaya nutrisi, dan praktis, remaja dapat merasakan manfaat langsung seperti peningkatan energi, fokus yang lebih baik, serta mendukung pertumbuhan fisik dan mental yang optimal. Jadi, mulailah ubah kebiasaan jajan dengan langkah sederhana ini, dan rasakan perubahan positif dalam tubuh dan keseharianmu!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun