Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pengajar Praktik Angkatan 11; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Skill Up! Hari Pramuka Gen Z, Kolaborasi Seru antara Tradisi dan Teknologi

12 Agustus 2024   13:41 Diperbarui: 14 Agustus 2024   15:10 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Pramuka di mata Gen Z (Sumber: KG Production)

Ketika kamu menghadapi tantangan dalam kegiatan Pramuka, kamu belajar untuk tidak menyerah, untuk tetap fokus, dan untuk berpikir di luar kotak. 

Semua ini membangun ketahanan mental dan fisik yang sangat berharga, terutama di dunia yang penuh dengan tantangan dan perubahan cepat. Jadi, meskipun mungkin kita hidup di era digital, keterampilan-keterampilan ini tetap menjadi pilar penting dalam membentuk karakter yang kuat dan adaptif.

Happy girl scouts during the opening ceremony© UNICEF Indonesia/Rodrigo Ordonez/2016 
Happy girl scouts during the opening ceremony© UNICEF Indonesia/Rodrigo Ordonez/2016 

Tantangan di Era Gen Z: Mengintegrasikan Teknologi

Di era Gen Z yang serba digital ini, Pramuka dihadapkan pada tantangan unik: bagaimana mempertahankan tradisi yang sudah mengakar kuat, sambil tetap relevan bagi generasi yang tumbuh dengan smartphone di tangan?

Kadang, kesenjangan antara tradisi dan teknologi ini terasa seperti jurang yang sulit dijembatani. Bayangkan, di satu sisi ada kegiatan pionering yang memerlukan ketelitian dan kerjasama fisik, sementara di sisi lain ada dunia virtual yang menawarkan kemudahan dan kecepatan. 

Generasi Z, yang lebih terbiasa dengan layar sentuh daripada tali-temali, mungkin merasa bahwa kegiatan Pramuka terlalu kuno atau kurang menarik. Inilah tantangan yang harus dihadapi: bagaimana menggabungkan dua dunia ini tanpa kehilangan esensi dari Pramuka itu sendiri?

Tapi, di balik setiap tantangan, pasti ada peluang! Teknologi sebenarnya bisa menjadi teman terbaik Pramuka di era digital ini. Aplikasi mobile, misalnya, bisa digunakan untuk membuat panduan tali-temali interaktif, yang memungkinkan anggota Pramuka belajar kapan saja dan di mana saja.

Media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk berbagi cerita dan pengalaman, memperluas komunitas Pramuka hingga melintasi batas-batas geografis. 

Dan jangan lupa, platform e-learning bisa digunakan untuk memperkaya pengetahuan anggota Pramuka dengan materi-materi yang lebih mendalam, dari navigasi digital hingga literasi digital.

Jadi, meskipun teknologi tampak seperti lawan, sebenarnya ia bisa menjadi alat yang ampuh untuk membuat Pramuka lebih menarik, relevan, dan menyenangkan bagi Gen Z.

Kolaborasi Tradisi dan Teknologi: Contoh Kegiatan

Kita bisa menggabungkan keseruan Pramuka dengan teknologi modern yang canggih—pastinya jadi pengalaman yang super keren!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun