Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pengajar Praktik Angkatan 11; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran POD dalam Mempersiapkan Guru Pembelajar Merdeka di Era Digital

1 Juli 2024   09:45 Diperbarui: 1 Juli 2024   12:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, keterbatasan sumber daya, seperti akses terbatas terhadap teknologi mutakhir, kurangnya dukungan finansial, dan minimnya kesempatan untuk pelatihan berkelanjutan, juga menjadi hambatan signifikan. Tantangan ini dapat menghambat upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip POD secara efektif dalam pelatihan guru.

Meskipun tantangan tersebut cukup signifikan, penerapan POD dalam pelatihan guru juga menawarkan berbagai peluang untuk inovasi. Salah satu peluang terbesar adalah kemampuan untuk merancang metode pengajaran yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan individu. 

Dengan memanfaatkan teknologi digital, program pelatihan dapat menjadi lebih interaktif dan adaptif, memungkinkan guru untuk belajar dalam konteks yang relevan dan praktis. 

Peluang ini juga mencakup pengembangan platform e-learning yang memungkinkan akses ke sumber daya pendidikan dari mana saja dan kapan saja, meningkatkan fleksibilitas dalam proses pembelajaran.

Selain itu, penerapan POD dapat mendorong inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran. Pendekatan seperti flipped classroom, blended learning, dan penggunaan alat kolaboratif online dapat membuat proses pembelajaran lebih dinamis dan engaging. 

Guru yang terlatih dengan prinsip-prinsip POD akan lebih mampu mengeksplorasi dan mengimplementasikan teknik-teknik pengajaran yang inovatif, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran. Selain itu, dengan mengadopsi pendekatan pembelajaran sepanjang hayat, guru dapat terus mengembangkan kompetensi mereka dan tetap relevan dengan perkembangan terbaru dalam pendidikan.

***

Kesimpulannya, upaya kolektif untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip POD dalam pelatihan guru tidak hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga akan membuka pintu bagi pengembangan individu yang berkelanjutan dan pembelajaran sepanjang hayat. 

Mari kita terus mendorong inovasi dan kolaborasi untuk menciptakan masa depan pendidikan yang lebih inklusif, adaptif, dan relevan bagi semua. Ingatlah bahwa murid pembelajar dihasilkan dari sosok guru pembelajar sepanjang hayat.

Baca juga: Menumbuhkan Siswa Butuh Belajar, Bukan Wajib Belajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun