Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mewujudkan Slow Living saat Pensiun dengan Menjadi Urban Farmer

16 Juni 2024   22:06 Diperbarui: 18 Desember 2024   01:10 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pensiunan Perwira Tinggi TNI AD Menyulap Lahan Menjadi Taman Urban Farming (Ayobandung.com/Kavin Faza) 

Dengan mengintegrasikan urban farming ke dalam gaya hidup slow living, pensiunan tidak hanya mengisi waktu luang mereka dengan aktivitas yang bermanfaat, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Proses ini tidak hanya menghadirkan kepuasan langsung dari hasil panen, tetapi juga mengajarkan nilai kesabaran, ketekunan, dan keterlibatan yang dalam dengan lingkungan sekitar.

Kesimpulannya, urban farming adalah lebih dari sekadar kegiatan hobi atau cara untuk mengisi waktu luang di masa pensiun. Ini adalah komitmen untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, lebih berkelanjutan, dan lebih bermakna. Melalui urban farming, pensiunan tidak hanya menanam tanaman, tetapi juga menanam nilai-nilai seperti kesabaran, ketekunan, dan tanggung jawab terhadap lingkungan. 

Proses merawat tanaman dan melihatnya tumbuh menjadi hasil yang memuaskan tidak hanya memberikan kepuasan pribadi, tetapi juga menciptakan koneksi yang lebih dalam dengan alam dan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Melalui urban farming, kita membuktikan bahwa meskipun kita telah memasuki masa pensiun, kita tetap aktif, produktif, dan memberikan kontribusi positif bagi diri kita sendiri dan lingkungan sekitar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun