Mengajar bukan hanya mengugurkan kewajiban dan terima gaji. Pendidikan bukan hanya menggugurkan kewajiban Undang-Undang, tetapi menumbuhkan sikap pembelajar sepanjang hayat. Bagaimana implementasinya di sekitar kita?
Dalam sistem pendidikan tradisional, konsep "wajib belajar" sering kali lebih menekankan pada aspek administratif dan kewajiban formal bagi siswa untuk mengikuti pendidikan. Namun, pendekatan ini seringkali tidak memperhatikan aspek mendalam dari proses belajar itu sendiri, yakni motivasi intrinsik dan kebutuhan siswa untuk belajar.Â
Konsep "siswa butuh belajar" menekankan pentingnya kebutuhan dan keinginan siswa untuk belajar secara alami, mendorong keterlibatan mereka dalam proses pendidikan yang lebih bermakna dan relevan.Â
Nah, bagaimana peran sekolah dalam memunculkan sikap bahwa siswa butuh belajar dan bagaimana hal ini berkorelasi dengan implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia? Yuk, kita simak ulasan berikut.
Konsep Siswa Butuh Belajar
Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Motivasi intrinsik mengacu pada dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk melakukan sesuatu karena minat atau kesenangan pribadi. Dalam konteks pendidikan, motivasi intrinsik akan muncul ketika siswa merasa bahwa belajar adalah sesuatu yang menarik dan bermakna bagi mereka. Sebaliknya, motivasi ekstrinsik berkaitan dengan dorongan yang berasal dari faktor luar, seperti nilai, pujian, atau hukuman.
Konsep "siswa butuh belajar" berfokus pada peningkatan motivasi intrinsik. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan pengalaman belajar yang relevan, menarik, dan sesuai dengan minat serta kebutuhan siswa.Â
Sebagai contoh, siswa yang tertarik dengan teknologi akan lebih termotivasi untuk belajar jika materi yang disampaikan berkaitan dengan perkembangan teknologi terkini.
Peran Sekolah dalam Memunculkan Sikap "Siswa Butuh Belajar"
Lingkungan Belajar yang Mendukung
Sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang mendukung untuk memunculkan motivasi intrinsik siswa. Lingkungan ini harus mencakup ruang kelas yang nyaman, fasilitas yang memadai, dan atmosfer yang mendorong kreativitas serta kolaborasi. Guru juga perlu berperan aktif dalam menciptakan suasana yang positif dan menyenangkan di dalam kelas.