Bayangkan seorang karyawan yang merasa terisolasi dan tidak diakui dalam timnya. Setiap kali dia memberikan kontribusi atau mencoba berbagi ide, seringkali diabaikan atau bahkan diremehkan oleh pimpinan atau rekan-rekannya. Apakah dia akan terus berbagi pendapatnya atau justru menahan diri? Bagaimana dia bisa percaya pada timnya jika merasa bahwa kontribusinya tidak dihargai? Bagaimana hal ini akan mempengaruhi motivasinya untuk bekerja dan kinerjanya secara keseluruhan?
Di era globalisasi dan digitalisasi saat ini, dunia kerja mengalami transformasi yang signifikan.
Namun, di balik perkembangan teknologi dan perubahan dinamika kerja, masalah trust issue atau ketidakpercayaan di tempat kerja semakin menjadi sorotan.Â
Trust issue dapat merusak hubungan profesional, menghambat produktivitas, dan menurunkan moral karyawan.
Penyebab utama trust issue di dunia kerja sering kali berkaitan dengan komunikasi yang buruk, kurangnya transparansi, dan kepemimpinan yang otoriter.
Untuk mengatasi masalah ini, pendekatan berbasis empati menjadi solusi yang efektif.
Dengan memahami dan merespons kebutuhan serta perasaan karyawan, perusahaan dapat membangun kembali kepercayaan, menciptakan lingkungan kerja yang positif, dan meningkatkan kinerja keseluruhan.
Kepercayaan adalah elemen kunci dalam membangun lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
Ketika kepercayaan hilang, kinerja tim dan individu dapat menurun drastis, mengakibatkan berbagai masalah, mulai dari menurunnya produktivitas hingga meningkatnya tingkat turnover karyawan.
Artikel ini membahas penyebab utama trust issue di tempat kerja dan menawarkan solusi berbasis empati untuk mengatasi masalah ini.