Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pengajar Praktik Angkatan 11; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Latih "Muscle Memory" melalui Kegiatan Pramuka Bermakna, Bukan Sekadar Gugur Kewajiban

5 Mei 2024   11:49 Diperbarui: 5 Mei 2024   20:34 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: hundeschule-axelwoehr.de

Melansir dari alodokter.com, para ahli mengungkapkan bahwa muscle memory termasuk dalam keterampilan motorik yang unik. Soalnya, kemampuan ini juga dapat dimiliki oleh sebagian penderita penyakit Alzheimer dan orang yang memiliki gangguan pada kemampuan mengingatnya. Penelitian menyebutkan bahwa orang dengan penyakit Alzheimer mungkin dapat lupa dengan orang-orang di sekitarnya, tetapi mereka tetap bisa melakukan keterampilan geraknya. Dalam penelitian lain disebutkan orang dengan cedera otak akibat kecelakaan juga tidak mengalami perubahan muscle memory yang signifikan.

Dunia pendidikan selama ini tidak lepas dari tuntutan murid untuk mengingat informasi yang akan menjadi modal dalam memahami suatu materi. Kemampuan untuk menyimpan dan mengingat informasi serta pengalaman merupakan jenis brain memory atau memori otak. 

Dalam dunia pendidikan, penggunaan brain memory sangat penting karena siswa perlu mengingat konsep, fakta, dan keterampilan yang diajarkan untuk mengaplikasikannya di masa depan. 

Guru menggunakan berbagai teknik seperti repetisi, penggunaan asosiasi, dan pembelajaran berbasis pengalaman untuk membantu siswa memperkuat memori otak mereka terhadap materi pelajaran.

Mengenal pentingnya muscle memory

Selain brain memory, ada juga kemampuan lain yang terkadang porsinya tidak lebih besar diberikan dalam proses pembelajaran, yaitu muscle memory atau memori otot. 

Mengutip dari Oxford Languages, muscle memory merupakan kemampuan otot untuk memproduksi gerakan tertentu tanpa pikiran sadar yang diperoleh sebagai hasil dari banyaknya gerakan yang dilakukan berulang-ulang.

Melansir dari alodokter.com, para ahli mengungkapkan bahwa muscle memory termasuk dalam keterampilan motorik yang unik. Soalnya, kemampuan ini juga dapat dimiliki oleh sebagian penderita penyakit Alzheimer dan orang yang memiliki gangguan pada kemampuan mengingatnya.

Penelitian menyebutkan bahwa orang dengan penyakit Alzheimer mungkin dapat lupa dengan orang-orang di sekitarnya, tetapi mereka tetap bisa melakukan keterampilan geraknya. Dalam penelitian lain disebutkan orang dengan cedera otak akibat kecelakaan juga tidak mengalami perubahan muscle memory yang signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, muscle memory sangat diperlukan untuk dilatih dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan, muscle memory penting terutama dalam pelajaran yang melibatkan keterampilan fisik seperti olahraga, musik, seni bela diri, dan lain sebagainya. 

Latihan yang terus-menerus membantu siswa memperkuat muscle memory mereka sehingga mereka dapat melakukan tindakan tersebut dengan lebih lancar dan tepat. Hal menarik dari muscle memory adalah fenomena cara kerja tubuh yang mengingat melalui otak dengan gerakan otot.

Jika brain memory terletak di otak dan menghasilkan hafalan teori dan konsep, muscle memory ini ada di seluruh jaringan otot kita dan menghasilkan refleks otomatis. Manusia membutuhkan keduanya, namun seringkali pendidikan kita lebih mengutamakan pada brain memory. Padahal, muscle memory juga tak kalah penting. Muscle memory adalah kemampuan luar biasa yang memungkinkan kita melakukan keterampilan motorik dengan lancar dan otomatis. 

Ini adalah hasil dari kerja sama antara otak dan otot, dan dapat membantu kita menguasai berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan menurut beberapa hasil penelitian, muscle memory bisa bertahan selama beberapa bulan hingga beberapa tahun setelah berhenti melakukan aktivitas tersebut.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melatih muscle memory atau ingatan otot adalah melalui kegiatan pramuka yang bermakna dengan pendekatan yang menarik dan efektif dalam pengembangan keterampilan dan pengetahuan. 

Selama ini kegiatan pramuka hanya dimaknai kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran dan terkadang hanya menggugurkan kewajiban saja (walaupun tidak semua). Padahal pramuka adalah suatu kegiatan yang memiliki banyak aktivitas fisik dan mental yang dapat membantu dalam memperkuat ingatan otot dan koneksi otak-tubuh.

Kegiatan pramuka dapat menjadi platform yang efektif untuk meningkatkan kemampuan muscle memory pada anak-anak dan remaja. Bagaimana prinsip-prinsip pembelajaran yang terkandung dalam pramuka dapat memperkuat ingatan dan keterampilan kognitif siswa? 

Berikut adalah beberapa cara kegiatan pramuka yang dapat membantu melatih muscle memory

1. Permainan Berpikir Cepat: "Teka-Teki Hutan"

Deskripsi: Sebuah permainan di mana peserta harus menemukan jalan keluar dari "hutan" dengan mengikuti petunjuk dan menyelesaikan teka-teki yang diberikan.

Manfaat: Melatih kecepatan berpikir, konsentrasi, dan memori jangka pendek.

2. Pertualangan Penjelajahan: "Ekspedisi Berbasis Petunjuk"

Deskripsi: Peserta diberi petunjuk dan harus mengikuti jejak untuk mencapai tujuan akhir, memecahkan teka-teki, dan mengingat rincian penting sepanjang perjalanan.

Manfaat: Mengembangkan keterampilan navigasi mental, memori jangka panjang, dan kemampuan berpikir abstrak.

sumber: bobobox.com
sumber: bobobox.com

3. Simulasi Bencana Alam: "Pertolongan Pertama Pramuka"

Deskripsi: Peserta berpartisipasi dalam simulasi bencana alam di mana mereka harus mengingat prosedur pertolongan pertama, mengevaluasi situasi, dan bertindak cepat dalam situasi tekanan.

Manfaat: Meningkatkan pemahaman praktis tentang penanganan darurat, memori tindakan darurat, dan kemampuan pengambilan keputusan dalam situasi yang menekan.

4. Olahraga Taktis: "Perlombaan Sarang Laba-Laba"

Deskripsi: Peserta berkompetisi dalam balapan melintasi "hutan" dengan menghindari "sarang laba-laba" (halangan) dan mencapai tujuan dengan mengandalkan koordinasi tim dan ingatan visual.

Manfaat: Melatih koordinasi motorik halus, memori spasial, dan keterampilan kerja tim.

5. Pembelajaran Alam: "Penyelidikan Flora dan Fauna"

Deskripsi: Peserta melakukan eksplorasi alam, mengamati flora dan fauna, dan mencatat informasi penting tentang spesies yang ditemui.

Manfaat: Meningkatkan pengamatan visual, kemampuan membedakan, dan memori faktual.

Baca juga: Pramuka Menyenangkan ala Gen Z di Era Digital

Kesimpulannya, dengan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan menyenangkan dan bermakna ke dalam program pramuka, kita dapat menciptakan pengalaman yang mengasyikkan sambil memperkuat kemampuan kognitif dan memori siswa secara alami. Kedua jenis memori ini saling melengkapi dalam proses pembelajaran. Ketika brain memory dan muscle memory digunakan secara bersamaan, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan keterampilan yang lebih kuat dalam berbagai bidang pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun