Lansia sering dianggap sebagai karyawan yang dapat diandalkan dan setia. Mereka cenderung memiliki tingkat absensi yang rendah dan berkomitmen untuk memberikan hasil terbaik dalam pekerjaan mereka.
4. Ketahanan dan Fleksibilitas.
Meskipun mungkin memiliki keterbatasan fisik tertentu, banyak lansia tetap memiliki tingkat ketahanan dan fleksibilitas yang tinggi. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan kerja dan menangani tantangan dengan bijaksana.
5. Motivasi dan Produktivitas.
Banyak lansia yang masih memiliki motivasi tinggi untuk terus bekerja dan berkontribusi dalam karier mereka. Mereka sering merasa terstimulasi oleh rasa pencapaian dan kepuasan dalam melakukan pekerjaan mereka.
6. Etika Kerja yang Kuat.
Lansia sering kali memiliki etika kerja yang kuat, didasarkan pada nilai-nilai seperti kedisiplinan, integritas, dan tanggung jawab. Mereka mampu menjadi contoh yang baik bagi generasi yang lebih muda dalam hal ini.
7. Kreativitas dan Inovasi.Â
Terlepas dari stereotip yang mengatakan bahwa lansia mungkin kurang inovatif, banyak dari mereka yang masih memiliki kekreatifan yang tinggi dan kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara yang baru dan efisien.
Kesimpulannya, dengan menyadari kekuatan-kekuatan ini, mempekerjakan lansia bukan hanya merupakan keputusan yang baik bagi perusahaan dari segi keberlanjutan tenaga kerja, tetapi juga dapat meningkatkan keberagaman, produktivitas, dan budaya kerja yang inklusif.Â
Dalam menyusun kebijakan perusahaan terkait mempekerjakan lansia, penting untuk memperhatikan perspektif keseimbangan antara kebutuhan perusahaan dan hak-hak pekerja, serta mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.Â