Chimamanda Ngozi Adichie
Seorang penulis Nigeria yang dikenal karena karyanya yang mengangkat isu-isu perempuan dan gender. Dalam karya-karyanya seperti We Should All Be Feminists dan Dear Ijeawele, or A Feminist Manifesto in Fifteen Suggestions, Adichie dengan jelas menyoroti ketidaksetaraan gender yang masih ada di dunia dan mendorong perempuan untuk mengambil peran aktif dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Sama seperti Kartini, Adichie juga menggunakan pengalaman dan kecerdasannya untuk menyuarakan suara perempuan yang seringkali terpinggirkan. Dia mengajak pembaca untuk melihat dunia dengan sudut pandang yang lebih luas dan menginspirasi perempuan untuk mengejar mimpinya tanpa terhalang oleh stereotip gender.
Malala Yousafzai
Seorang aktivis pendidikan Pakistan yang menjadi target penembakan Taliban karena pendiriannya yang teguh terhadap hak pendidikan perempuan, telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia melalui bukunya "I Am Malala" dan pidato-pidatonya yang mengharukan.
Seperti Kartini yang menantang norma sosial dan budaya, Malala juga menantang kekuasaan yang menindas dengan berani menggunakan kata-kata dan keberaniannya.Â
Dia mendorong perempuan muda untuk berdiri teguh dan melawan ketidakadilan, serta menunjukkan bahwa bahkan satu suara kecil pun dapat membuat perubahan yang besar.
Dengan mengikuti jejak Kartini, penulis wanita di era modern ini terus meneladani semangat perjuangan untuk kesetaraan dan keadilan. Melalui tulisan mereka, mereka menerangi jalan bagi perubahan sosial yang lebih baik dan mengilhami generasi berikutnya untuk terus memperjuangkan hak-hak mereka. Seperti yang dikatakan oleh Kartini sendiri, "Habis gelap terbitlah terang" - dan melalui tulisan-tulisan mereka, penulis wanita hari ini terus menjadi cahaya dalam kegelapan ketidaksetaraan gender.
Namun, dalam era digital saat ini, bagaimana kita bisa meneladani semangat dan perjuangannya melalui tulisan yang berdampak? Bagaimana kita bisa membangun legacy Kartini dalam bentuk yang relevan dengan zaman?
Menyuarakan Isu-isu Kontemporer
Kartini bukan hanya tentang perjuangan untuk hak pendidikan, tetapi juga tentang kesetaraan gender, hak-hak reproduksi, dan isu-isu kontemporer lainnya. Menulis tentang isu-isu ini dengan tajam dan penuh pengetahuan dapat membawa perubahan dalam pemikiran masyarakat.
Memanfaatkan Teknologi