Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hari Buruh, Peran Guru dalam Membentuk Tenaga Kerja Berkualitas

1 Mei 2024   04:02 Diperbarui: 1 Mei 2024   20:30 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Krisanti_Kazan

Buruh (KBBI) adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah, artinya terminologi buruh tidak hanya diperuntukan untuk buruh pabrik atau buruh tani melainkan untuk seluruh umat manusia yang bukan pengusaha atau penguasa. Sehingga tidak peduli setinggi apapun jabatannya atau pendidikannya dan bahkan gajinya ia tetap seorang buruh secara definisi, sepanjang ia masih mendapatkan penghidupan dari gajinya maka ia adalah seorang buruh.

Sejarah Hari Buruh

Setiap tanggal 1 Mei, dunia memperingati Hari Buruh dengan menghormati kontribusi yang tak ternilai dari jutaan pekerja di seluruh dunia. 

Hari ini bukan hanya tentang libur atau perayaan, tetapi lebih dari itu, ini adalah momen refleksi dan penghargaan terhadap perjuangan, pengorbanan, dan prestasi yang telah dicapai oleh pekerja dalam berbagai sektor.

Sejarah Hari Buruh bermula dari perjuangan gerakan buruh pada akhir abad ke-19, yang menuntut hak-hak dasar seperti jam kerja yang wajar, upah yang adil, dan kondisi kerja yang manusiawi. 

Perjuangan ini, yang sering kali disertai dengan pengorbanan besar dan tindakan keras, telah membentuk kerangka kerja dan hak-hak pekerja yang kita nikmati saat ini. 

Sejarah mencatat unjuk rasa massal pada 3 Mei di Chicago untuk menuntut hak buruh. Unjuk rasa tersebut memicu meletusnya insiden pada tanggal 4 Mei yang dikenal sebagai “Peristiwa Haymarket”. 

Ketika itu, sekelompok orang yang tidak dikenal melemparkan bom ke arah polisi selama unjuk rasa sehingga menyebabkan kematian beberapa orang polisi hingga demonstran. Pemerintah menyalahkan gerakan buruh meskipun tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

Beberapa tokoh penting gerakan buruh, termasuk tokoh terkenal bernama Albert Parsons ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Kejadian ini menyebabkan maraknya aksi unjuk rasa dan mogok kerja di seluruh dunia.

Akhirnya di tahun 1889, Kongres Buruh Internasional (International Labour Congress) yang berada di Paris memutuskan untuk memperingati peristiwa Haymarket dan solidaritas bagi para pekerja dengan menetapkan tanggal 1 Mei sebagai “Hari Solidaritas Internasional Buruh” dan memperingatinya di seluruh dunia. Hari ini juga disebut sebagai “May Day”.

Peristiwa tersebut juga menyebar sampai ke Indonesia yang bermula pada masa penjajahan Belanda pada tahun 1920. 

Saat itu kaum buruh Indonesia melakukan unjuk rasa untuk menuntut hak-hak yang lebih baik dari pemerintah kolonial Belanda. Unjuk rasa ini diadakan pada tanggal 1 Mei dan sejak saat itu tanggal ini diperingati sebagai Hari Buruh di Indonesia.

Ternyata peristiwa tersebut tidak serta merta membuat eksploitasi dan diskriminasi berhenti. Bahkan dengan semua kemajuan yang telah dicapai, masih banyak pekerja yang berjuang untuk mendapatkan hak-hak dasar mereka hingga saat ini. 

Di berbagai belahan dunia, masalah seperti diskriminasi, eksploitasi, kondisi kerja yang tidak aman, dan upah yang tidak cukup tetap menjadi tantangan yang harus diatasi.

Oleh karena itu, Hari Buruh bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang komitmen untuk memperjuangkan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua pekerja. 

Penting bagi pemerintah, majikan, serikat pekerja, dan masyarakat secara keseluruhan untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, aman, dan menghargai martabat manusia.

Peran Guru dalam Pembentukan Karakter

Guru bukan hanya mengajar materi pelajaran, tetapi mereka juga membentuk karakter, keterampilan, dan sikap para siswa. Mereka adalah arsitek masa depan, membimbing generasi mendatang menuju kesuksesan. Berikut adalah beberapa peran kunci guru dalam membentuk tenaga kerja berkualitas:

Pembentukan Karakter.

Guru memainkan peran penting dalam membentuk karakter siswa. Mereka tidak hanya mengajarkan nilai-nilai moral, tetapi juga menjadi contoh yang hidup bagi para siswa. Melalui pendekatan ini, guru membantu menghasilkan individu yang bertanggung jawab, jujur, dan berintegritas.

Pengembangan Keterampilan. 

Guru tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di tempat kerja. 

Mereka menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa untuk mengasah keterampilan seperti pemecahan masalah, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

Mendorong Minat dan Baka.

Setiap siswa memiliki potensi uniknya sendiri. Guru membantu mengidentifikasi dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing siswa. 

Gambar: Krisanti_Kazan
Gambar: Krisanti_Kazan

Dengan memperkuat minat dan bakat ini, guru membantu menciptakan tenaga kerja yang beragam dan berdaya saing tinggi di berbagai bidang.

Pengajaran Keterampilan Hidup. 

Selain keterampilan akademis, guru juga mengajarkan keterampilan hidup yang penting. Mulai dari manajemen waktu dan keuangan hingga kemampuan beradaptasi dan mengatasi tantangan, guru membantu siswa menjadi individu yang siap menghadapi dunia nyata.

Pengajaran Nilai Kerja. 

Guru membantu mengajarkan nilai-nilai kerja yang penting, seperti kerja keras, disiplin, dan kerjasama. Mereka memberikan pemahaman tentang pentingnya etika kerja dan tanggung jawab profesional.

Guru dan Hari Buruh

Namun, dalam keriuhan memuji para pekerja keras, seringkali kita melupakan satu kelompok yang memainkan peran sentral dalam membentuk tenaga kerja berkualitas: para guru. 

Profesi guru adalah pangkalan dari peradaban manusia. Mereka bukan hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, etika kerja, dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam dunia kerja. 

Hari ini, dalam suasana peringatan Hari Buruh, adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan peran penting para guru dalam mempersiapkan generasi masa depan.

Guru tidak hanya menjadi pembawa materi pelajaran, tetapi juga menjadi mentor, teman, dan panutan bagi murid-muridnya. Mereka menginspirasi dan memberdayakan anak-anak untuk mengejar mimpi mereka, mendorong mereka untuk mencapai potensi maksimal mereka dalam bidang apa pun yang mereka pilih.

Namun, tantangan yang dihadapi oleh para guru tidaklah sedikit. Dari tekanan kurikulum yang terus berkembang hingga integrasi teknologi dalam pembelajaran, mereka harus terus beradaptasi dan berkembang agar tetap relevan dalam mengajar. 

Selain itu, masalah kesejahteraan dan kurangnya penghargaan terhadap profesi guru seringkali menjadi hambatan bagi mereka untuk memberikan yang terbaik bagi siswa-siswanya.

Oleh karena itu, perlu adanya dukungan yang kuat dari semua pihak. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan harus bersatu untuk meningkatkan status dan kesejahteraan para guru. 

Ini termasuk peningkatan gaji yang layak, fasilitas yang memadai, pelatihan profesional yang berkelanjutan, dan pengakuan atas kontribusi mereka dalam mencetak generasi masa depan.

Pada Hari Buruh ini, mari kita menghargai dan menghormati peran vital para guru dalam membentuk tenaga kerja yang berkualitas. Mari kita bukan hanya mengucapkan terima kasih, tetapi juga bertindak untuk memberikan dukungan dan apresiasi yang mereka pantas dapatkan. 

Bersama-sama, kita dapat memastikan bahwa guru memiliki lingkungan kerja yang mendukung sehingga mereka dapat terus menginspirasi dan membentuk generasi masa depan yang gemilang. 

Dengan mengakui peran penting para guru dalam mempersiapkan tenaga kerja berkualitas, kita tidak hanya merayakan Hari Buruh, tetapi juga menghormati warisan peradaban yang dibangun oleh para pekerja keras di seluruh dunia.

Selamat merayakan Hari Buruh 1 Mei 2024! Semua pekerja layak diapresiasi, semua pencapaian patut dirayakan.

Oleh: Krisanti_kazan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun